Jakarta,ruangenergi.com-Dua inovator Perwira Pertamina Hulu Mahakam menerima penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) atas inovasi yang tercipta mampu mendorong peningkatan produk dalam negeri (TKDN) dalam operasi migas.
Di Lapangan Tunu yang berada di Delta Sungai Mahakam ini salah satu inovasi Perwira diterapkan dalam proyek Well Connection pengembangan lapangan. Presiden Jokowi memberikan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada dua inovator Perwira Pertamina yang bekerja di PT Pertamina Hulu Mahakam.
“Jadi, rekan saya Irawan Josodipuro dan Ardian Fandika, keduanya Senior Engineer Project Engineering PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), menerima Penganugerahaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Penghargaan ini diberikan sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52/TK/Tahun 2021 tentang penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya,” kata General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam Agus Amperianto dalam bincang virtual bersama ruangenergi.com,Senin (23/08/2021) di Jakarta.
Agus bercerita,sebelum memperoleh penghargaan tersebu, dua Perwira Pertamina Hulu Mahakam yakni Ardian dan Irawan telah menjalani proses verifikasi melalui wawancara yang dilakukan oleh Sekretariat Militer Presiden pada tanggal 7 April 2021 di Bandung.
“Prestasi yang dinilai dalam penghargaan adalah:
1. Berhasil menciptakan metode penilaian dan kualifikasi pengujian peralatan migas berupa bejana tekan/ static equipment dan katup yang berhasil meningkatkan kualitas produk dalam negeri yang memenuhi standar internasional dengan kompleksitas tinggi (oleh Irawan Josodipuro).
2. Berhasil memberikan dukungan teknis dalam industri pipa melalui pendekatan fitness for service sehingga meningkatkan kualitas produk pipa baja dalam negeri dan penggunaan produk dalam negeri (TKDN) dalam operasi migas (oleh Ardian Fandika),” tutur Agus.
Dia menambahkan bahwa prestasi tersebut merupakan sebuah terobosan di mana Pertamina sebagai pengguna mampu melakukan pembinaan terhadap industri lokal sehingga produk lokal dapat gunakan untuk membangun proyek-proyek Migas dan memenuhi kebutuhan operasi industri migas, khususnya di wilayah kerja Pertamina.