Jakarta Selatan, Jakarta, ruangenergi.com–Dua raksasa di dunia energi, ABB dan PLN Suku Cadang (PLN SC), resmi memperpanjang kolaborasi strategis mereka. Langkah ini jadi kabar gembira bagi sektor ketenagalistrikan Indonesia yang tengah berbenah menghadapi lonjakan permintaan listrik dan transisi menuju energi bersih.
Lewat kesepakatan baru ini, ABB dan PLN SC akan fokus pada otomatisasi, modernisasi pembangkit, pemeliharaan, hingga penyediaan suku cadang penting. Tujuannya? Biar pembangkit PLN SC makin andal, efisien, dan minim gangguan.
Perjanjian tersebut ditandatangani dalam forum Modernizing Indonesia’s Energy Sector for Sustainable Growth yang digelar Financial Times bersama ABB di Jakarta. Acara ini juga jadi ajang kumpul tokoh energi, mulai dari Medco Energi, ASEAN Center of Energy, Dewan Energi Nasional, hingga IESR, dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membuka langsung jalannya diskusi.
“Kolaborasi dengan ABB membuat kami lebih kuat dalam menghadirkan solusi andal bagi pembangkit listrik di Indonesia,” kata Thommi Haposan, Direktur Utama PLN SC. “Akses cepat terhadap suku cadang berkualitas tinggi dan layanan teknis sepanjang siklus hidup adalah kunci operasi yang lancar.”
Senada, Anders Maltesen, Presiden Divisi Energy Industries ABB untuk Asia, menegaskan bahwa ABB siap terus mendukung PLN SC. “Kami bawa keahlian global dan teknologi digitalisasi untuk membuat pembangkit listrik di Indonesia makin tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan ambisi pemerintah menambah 42,6 gigawatt energi terbarukan hingga 2034 dan membangun Supergrid nasional. Target besar ini diharapkan bisa menghubungkan sumber energi hijau dengan daerah yang haus listrik, memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat transisi ke energi rendah karbon.
Kolaborasi ABB dan PLN SC ini bukan sekadar soal suku cadang dan servis, tapi juga tentang mendorong transformasi energi Indonesia ke arah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.
