Jakarta, ruangenergi.com – AG&P Industrial (Atlantic, Gulf and Pacific Company of Manila, Incorporated), perusahaan terkemuka dalam bidang Rekayasa, Pengadaan, Fabrikasi, Konstruksi, Instalasi, dan Komisioning (EPFCIC) dan perusahaan pengembangan siklus-hidup asset-penuh infrastruktur, Operasi dan Pemeliharaan (O&M) dan anak perusahaan AG&P Group, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) eksklusif dengan Royal Eijkelkamp, salah satu dari sekelompok perusahaan Belanda terpilih yang mendapat penghargaan ‘Royal’ dari Raja Belanda dan terkenal akan peralatan buatan tangan yang tahan lama serta solusi cerdas untuk penelitian, pemantauan, dan pengambilan sampel tanah dan air di seluruh dunia.
Ditandatangani pada saat berlangsungnya Misi Ekonomi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda tanggal 16-19 Juni 2025 di Jakarta, Nota Kesepahaman tersebut menandakan kolaborasi strategis antara AG&P Industrial, diwakili oleh Bapak Bramastra Lalean, Kepala Perwakilan Indonesia, dan Royal Eijkelkamp, diwakili oleh Bapak Rasoul D. Mikkelsen, Direktur Pengembangan Usaha Strategis, untuk bersama-sama mengejar dan mengembangkan proyekproyek infrastruktur panas bumi dan lainnya di seluruh Indonesia dalam rangka mendukung visi pemerintah untuk mempercepat pengembangan sumber energi bersih dan terbarukan di negara ini. Kedua perusahaan akan bekerja sama dalam pengembangan bisnis, pemasaran dan komunikasi, partisipasi tender, estimasi, kontrak, dan pelaksanaan. AG&P Industrial akan bertindak sebagai kontraktor utama dan pimpinan teknis, dengan membawa keahliannya yang telah lama ada dalam penyediaan infrastruktur berskala besar.
Kemitraan ini sejalan dengan peta jalan transisi energi Pemerintah Indonesia, yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan sumber energi bersih dan terbarukan. Saat ini, bauran energi Indonesia didominasi oleh bahan bakar fosil, walaupun ada peningkatan yang semakin besar pada sumber energi terbarukan termasuk hidro, panas bumi, surya, dan angin, yang mencakup sekitar 12% dari bauran nasional. Negara ini bermaksud untuk meningkatkan pangsa energi terbarukannya menjadi 23% pada tahun 2025 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Dengan keahlian AG&P Industrial yang luas dalam bidang teknik, manajemen proyek, dan konstruksi serta kemampuan khusus Royal Eijkelkamp dalam solusi pengeboran canggih termasuk pelatihan dan penyediaan peralatan untuk lingkup eksplorasi panas bumi, kedua perusahaan ini bermaksud untuk membuka potensi panas bumi Indonesia dan mendukung jalan negara ini menuju energi yang berketahanan dan keberlanjutan.
Bapak Huug Eijkelkamp, CEO, Royal Eijkelkamp, mengatakan: “Kemitraan Royal Eijkelkamp – AG&P Industrial merupakan salah satu dari 18 Nota Kesepahaman yang ditandatangani selama Misi Ekonomi, yang menggarisbawahi kekuatan kerja sama internasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Indonesia memasuki fase kritis dalam transisi energinya, dan kami merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan yang penting ini. Dengan AG&P Industrial sebagai mitra kami, kami yakin bahwa keahlian gabungan kami akan berkontribusi secara signifikan untuk membuka potensi penuh energi panas bumi guna membangun sistem energi yang lebih bersih bagi Indonesia.”
Bapak Alex Gamboa, President & Managing Director, AG&P Industrial and CEO, AG&P Americas, mengatakan: “Kemitraan kami dengan Royal Eijkelkamp memperkuat komitmen kami untuk mendorong pengembangan energi bersih di seluruh Asia Tenggara. Indonesia memiliki potensi panas bumi yang luar biasa, dan kami ingin berkontribusi untuk memenuhi target transisi energi pemerintah Indonesia dengan menghadirkan solusi inovatif dan terukur yang mengutamakan keberlanjutan, efisiensi, dan nilai jangka panjang.”
Nota Kesepahaman ini dibangun berdasarkan perjanjian sebelumnya antara AG&P Industrial, Royal Eijkelkamp, dan mitra lainnya untuk eksplorasi, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya panas bumi guna mendorong pemanfaatan energi panas bumi yang berkelanjutan di Filipina dan wilayah tetangga.