Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Harbour Energy Gunakan Energi Hijau

Jakarta, Ruangenergi.com – Harbour Energy berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dalam mencapai target net-zero pada tahun 2035. Langkah ini merupakan bentuk nyata dukungan Harbour Energy dalam mendukung mencapaian target net-zero emission yang telah ditetapkan Pemerintah di tahun 2060 serta merupakan dukungan terhadap salah satu target dalam rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil & Gas tahun 2030 yaitu peningkatan produksi minyak dan gas, meningkatkan multiplier effect dan menciptakan lingkungan berkelanjutan.

Salah satu inisiatif untuk mewujudkannya adalah dengan menggunakan energi hijau dari pembangkit listrik PLN, dengan fokus pada sumber terbarukan untuk operasi bisnis di kantor perusahaan Jakarta, Gedung CIBIS NINE.

Upaya yang dilakukan Harbour Energy adalah dengan memperoleh energi hijau melalui Renewable Energy Certificate (REC). Melalui langkah ini, maka Harbour Energy dapat mengurangi emisi GRK sekitar 554 TCO2e per tahun. Perjanjian pembelian REC ditandatangani oleh kedua belah pihak pada 8 September 2022 dan efektif telah diberlakukan hari ini.

Acara seremoni penandatanganan pembelian REC antara Harbour Energy dan PLN disaksikan oleh Ivan Fadlun Azmy, Manajer Senior Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan SKK Migas.

Harbour Energy merupakan perusahaan minyak dan gas pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi hijau dari PLN. Sebagai perusahaan perusahaan minyak dan gas independen terbesar yang terdaftar di London yang beroperasi di Inggris, Norwegia, Vietnam dan Indonesia, maka implementasi komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca akan menguatkan posisi Harbour Energy dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Harbour Energy akan terus berupaya untuk menemukan dan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif baru dari semua kegiatan operasional yang berdampak kepada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dalam upaya mencapai net-zero di tahun 2035,” ungkap Gary Selbie, President Director Harbour Energy Indonesia.

Harbour Energy juga berupaya untuk menumbuhkan kesadaran kepada seluruh karyawan untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan emisi baik dari kegiatan sehari-hari di kantor maupun di tempat tinggal masing-masing.

“SKK Migas memberikan apresiasi atas komitmen dari Harbour Energy dalam mengimplementasikan langkah-langkah yang mendukung program Pemerintah terkait net-zero emission serta target IOG 4.0 yang menjadi acuan bersama industri hulu migas yaitu kegiatan operasional hulu migas agar mendukung keberlanjutan lingkungan,” kata Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal menanggapi pembelian REC oleh Harbour Energy (28/9).

Kemal menegaskan bahwa dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, maka SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional, yang dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya senantiasa mengedepankan upaya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Langkah maju yang dilakukan oleh Harbour Energy kami harapkan dapat diikuti oleh KKKS lainnya karena upaya mengurangi emisi karbon tidak hanya dilakukan di fasilitas produksi yang ada di lapangan, tetapi di kantor dan fasilitas kerja lainnya dengan mengkonversi penggunaan energi dari pembangkit hijau. Sehingga kedepannya akan semakin banyak minyak dan gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri sehingga dapat meningkatkan nilai tambah di sektor lainnya,” pungkas Kemal.(Red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *