Bali, ruangenergi – Direktur Utama PT Indonesia Power M. Ahsin Sidqi memaparkan, terpenuhinya kebutuhan daya dan keandalan pembangkit listrik di Sub Sistem Bali akan menjadi wujud dukungan PT Indonesia Power kepada Pemerintah Republik Indonesia sebagai Tuan Rumah KTT G20.
“ini merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung Pemerintah Indonesia menjadi Tuan Rumah KTT G20,” ujar Ahsin di Bali, Jum’at(18/2/22)
Lebih lanjut M. Ahsin Sidqi menyampaikan bahwa rencana relokasi PLTG 2×100 MW dari Grati ke Pesanggaran ini direncanakan COD (Commercial Operation Date) unit pertama pada bulan Oktober 2022 yang bersamaan dengan Proyek PLT Hybrid Nusa Penida dan unit kedua pada Tahun 2023 mendatang.
“PLTG 2×100 MW ini direncanakan COD unit pertama pada bulan Oktober 2022 juga bersamaan dengan COD PLT Hybrid Nusa Penida dan unit kedua PLTG pada Tahun 2023, PLTG yang direlokasi tersebut adalah Pembangkit Listrik Turbin Gas yang dapat beroperasi dengan Gas, sehingga dengan keduanya tentu sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Bali dalam Penyediaan Energi Bersih,” Tambah Ahsin.
Pembangunan PLT Hybrid Nusa Penida ini merupakan salah satu program untuk mendorong pemanfaatan Energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik dan mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM). Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 % pada tahun 2025. PLT Hybrid Nusa Penida ini merupakan pembangkit hybrid yang terdiri dari kombinasi Solar PV dan Baterai. Nantinya akan terhubung dengan Pembangkit Listrik Eksisting yang akan dibangun diatas lahan seluas ± 4,5 Ha milik PT Indonesia Power di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan, dengan semangat dan komitmen PLN Grup dalam mendukung KTT G20 yang digelar di Bali dan mewujudkan transisi energi untuk mendukung program penyediaan energi bersih yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali.
” Terimakasih atas komitmen PLN dan Indonesia Power untuk mendukung kebijakan di Bali, selain tentunya untuk energi bersih dan support KTT G20 di Bali, di Bali ini merupakan kawasan wisata terbesar di Indonesia, jadi tentunya harus mandiri dalam urusan energi. Jadi ini alasan mengapa kami minta dibangun lagi pembangkit di Bali” ujar Wayan Koster.