Jakarta, Ruangenergi.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen mendukung transisi energi demi mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. Hal itu ditandai dengan peluncuran pilot plant (pabrik percontohan) wood pellet dari Kaliandra Merah di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Pengembangan wood pellet dari Kaliandra Merah ini untuk menjadiù bahan bakar campuran batubara (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Menurut Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, hal ini merupakan kelanjutan dari program budidaya Kaliandra Merah untuk biomassa yang telah dimulai PTBA pada tahun 2023. Saat ini kapasitas produksi yang mampu dihasilkan dari Pilot Plant sebanyak 200 kg per jam.
“Visi kami adalah menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. PTBA terus bertransformasi untuk mencapai visi tersebut dalam upaya menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Wood Pellet dari Kaliandra Merah ini diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan,” kata Arsal dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Dia menambahkan, pembangunan pabrik ini juga merupakan wujud komitmen PTBA dalam mendukung dekarbonisasi di industri pertambangan. Proyek yang berfokus pada inovasi energi terbarukan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara PTBA dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
“Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon di sektor pertambangan melalui pencampuran biomassa dan batu bara,” ujar Arsal.
Sementara Direktur Teknik & Lingkungan Minerba Kementerian ESDM, Hendra Gunawan menyampaikan apresiasi kepada PTBA yang telah memberikan contoh inisiatif strategis dalam upaya manajemen karbon dan penurunan emisi.
Menurutnya, dengan peluncuran pilot plant wood pellet milik Bukit Asam ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak, khususnya di sub sektor mineral dan batubara untuk berinovasi dalam penggunaan energi yang ramah lingkungan.
“Semoga Pilot Plant Wood Pellet milik Bukit Asam ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan untuk kedepannya,” kata Hendra Gunawan.(SF)