Ruang Energi.Com – Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL
PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto dalam wawancara tertulis dengan Ruang Energi.Com, Rabu(5/9/2022) menjawab dengan lugas terkait dukungan PLN terhadap target pencapain karbon Netral di 2060. Upaya PLN mendukung pencapain tersebut dilakukan dengan terus mendorong pengembangan pembangkit hijau, hal ini dilakukan agar penggunaan pembangkit batubara secara perlahan-lahan digantikan dengan pembangkit energi baru terbarukan. Berikut kutipan wawancaranya :
RE : Terkait dengan komitmen Pak Jokowi di Konferensi Perubahan Iklim Glasgow, November 2021. Apakah PLN masih akan mengoperasikan pembangkit berbahan bakar batubara?
Dari 3 mega proyek PLN, dua proyek barbahan baku batubara, yaitu Cirebon dan Batang, apakah akan tetap berlanjut?
Pertamina menyatakan bhw tidak adalah masalah teknis dengan Jawa-1, tapi belum juga COD, apakah krn PLN belum siap menerima? Atau kalah prioritas dengan Cirebon dan Batang?
PLN : PT PLN (Persero) mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan mempercepat transisi energi dan menyediakan pasokan listrik yang terjangkau bagi masyarakat. Demi menyukseskan agenda ini, PLN melakukan transformasi dengan beralih ke energi terbarukan (EBT), efisiensi manajemen bisnis, dan berfokus pada layanan konsumen.
PLN masih mengoperasikan PLTU sebagai pembangkit pemikul beban dasar (baseload). Namun demikian, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, tidak ada lagi rencana pengembangan PLTU baru hingga 2030 kecuali yang sudah masuk fase konstruksi / PPA. Selain itu untuk mendukung energi bersih dari sektor kelistrikan, PLN juga berencana melakukan retirement PLTU eksisting secara bertahap hingga 2060.
Terkait PLTGU Jawa-1 dan PLTU Batang, pengembang Independent Power Producer (IPP) PLTGU Jawa-1 (PT Jawa Satu Power/ JSP) direncanakan beroperasi Maret dan Mei 2023.
Untuk PLTU IPP Batang sudah mulai menyalurkan listrik ke sistem kelistrikan PLN unit 1 dan sudah beroperasi secara komersial (COD), unit 2 berturut turut pada pertengahan dan akhir Agustus 2022.