Jakarta, Ruangenergi.com – Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung target yang diinisiasi oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional di 2030 yakni 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas.
Direktur Kelembagaan dan BUMN Bank BRI, Agus Noorsanto, mewakili Himbara, menyebut industri hulu migas menjadi salah satu backbone pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menambahkan, meskipun bauran energi terbarukan semakin meningkat, akan tetapi diperkirakan industri hulu migas akan terus meningkat produksinya. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) tahun 2050 konsumsi minyak diperkirakan meningkat sebesar 139% dari 1,66 juta BOPD menjadi 3,97 juta BOPD.
Sementara, gas bumi demikian, diperkirakan akan meningkat sebesar 298% dari 6.000 MMScfd menjadi 26.000 MMScfd pada 2050 mendatang.
“Dengan meningkatnya produksi migas dan meningkatkan konsumsi migas kedepannya, sektor hulu migas ini menjadi daya tarik sendiri bagi sektor perbankan,” ungkap Agus dalam diskusi online yang bertajuk Peran Perbankan Nasional Di Industri Hulu Migas, yang dihelat oleh Ruang Energi, Kamis (19/08)
Menurutnya, Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor hulu migas tahun ini (2021) meningkat hampir 150% dari tahun 2020. Di mana pada 2020 sektor hulu migas mampu berkontribusi menyetorkan PNBP sebesar Rp 121 Triliun dari total PNBP yang ditargetkan sebesar Rp 343,8 Triliun.
Lalu, kontribusi PNBP dari sektor hulu migas pada 2021 diperkirakan akan meningkat mencapai diatas Rp 140 Triliun. Tercatat sampai Semester I 1021 Penerimaan negara dari hulu migas sudah mencapai Rp 96,7 Triliun.
“Tentunya ini merupakan kontribusi yang cukup besar dan saya kira ini sangat menarik untuk perbankan,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, bagi sektor perbankan industri hulu migas beserta penunjangnya masih sangat menarik untuk memberikan layanan finansial nya dari sisi pembiayaan dan jasa perbankan lainnya.
“Dana ASR (Abandonment and Site Restoration) lebih dari Rp 30 Triliun, dan dana dibidang migas ini cukup besar ada di perbankan mungkin jika ditotal hampir Rp 200 triliun yang ada di Bank Negara yang tentunya ini bisa dikembalikan lagi dalam bentuk pembiayaan kepada sektor hulu migas,” paparnya.
Jika dilihat dari pertumbuhan kredit perbankan di sektor pertambangan di dalamnya mencakup sub sektor migas pada Q2/2021 tumbuh (-12,9%). Hal tersebut disebabkan karena dampak Pandemi Covid-19 yang membuat perbankan lebih selektif dalam penyaluran kredit. Pada Mei 2020 pertumbuhan kredit sektor pertambangan termasuk migas sebesar Rp 147 triliun dan sementara pada Mei 2021 sebesar Rp 128 triliun.
“Dukungan untuk sektor hulu migas seperti yang diharapkan, peluang baik di sisi pembiayaan investasi ataupun projects finance, working capital itu sangat besar. Saya kira dengan kerjasama-kerjasama yang sudah terjalin sejak 2008 ini merupakan stimulus untuk semakin meningkatkan sinergi antar perbankan nasional dengan industri hulu migas. Dengan KKKS pasti kita siap untuk mensupport fasilitas pembiayaan untuk investasi, projects finance, commercial line dan bank garansinya saya kira cukup besar,” tuturnya.
Untuk transaksi juga demikian, Pencadangan Dana ASR yang selama ini di lakukan oleh para KKKS atas rekomendasi SKK Migas selalu menggutamakan di bank milik Negara.
“Terima kasih tentunya kepada SKK Migas yang sudah membuat ketentuan ini, sehingga kita bisa semakin bersinergi dan dana tersebut kita harapkan bisa kembali untuk pembiayaan di sektor hulu migas,” terangnya.
Dia mengungkapkan, harapan Himbara dalam industri hulu migas dapat meningkat. Hal ini dalam rangka mendukung peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Selanjutnya apa yang sudah berlangsung selama ini KKKS dan industri penunjang hulu migas kita harapkan bisa mengutamakan penggunaan bank umum milik negara dalam setiap transaksinya baik dalam tahap eksplorasi, eksploitasi, pembayaran, pelaksana kontrak dan lainnya.
“Harapannya sinergi antara perbankan nasional dengan industri hulu migas khususnya Himbara bisa terus meningkat dan dengan di support oleh adanya kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh SKK Migas yang pro untuk pertumbuhan industri hulu migas,” tandasnya.