Jakarta,ruangenergi.com–Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan blok migas yang baru saja ditandatangani pengelolaan wilayah kerjanya yakni Jabung dan West Kampar plus Paus, berada di Sumatera Bagian Tengah.
Gas dari Sumatera Bagian Tengah punya potensi pasar untuk bisa memenuhi daerah itu sendiri dan juga bisa dibawa ke Jawa Barat karena infrastrukturnya (pipa gas) sudah lengkap.
“Tentu saja kalau ada kelebihan bisa dibawa ke Batam karena industri di sana berkembang cukup pesat.Sudah banyak (dari Batam) berkirim surat (ke SKK Migas) untuk minta alokasi gas. Dari sisi market (gas) gak ada masalah. Itupun (gasnya) kalau masih lebih bisa ekspor ke Singapura. ,” kata Dwi Soetjipto saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan kontrak kerja sama West Kampar,Jabung dan Paus,Rabu (25/01/2023) di Jakarta.
Untuk West Kampar,lanjut Dwi, dulu pernah berproduksi dan sejak 2018 berhenti. Itu sebabnya SKK Migas berharap kepada pemegang participating interest West Kampar yang baru,untuk secepat mungkin memproduksikan migas dari blok migas tersebut sehingga bisa menambah produksi migas nasional.
Untuk Jabung Tengah, Dwi berharap bisa start untuk pekerjaan-pekerjaan komitmen pastinya. Mudah-mudah bisa didorong dengan plan of development (PoD) yang baru.
“Apapun itu, if you need help maka jangan ragu-ragu untuk kontak SKK Migas. Di SKK Migas dan Kementerian ESDM sekarang mind set nya tidak menunggu.Jadi begitu ada ide, tidak perlu ada proposal, silahkan sampaikan ke SKK Migas dan kita akan datang ke sana,diskusi. Jika ada proposal,satu hari,dua hari di SKK Migas harus ada tindaklanjutnya. Demikian juga di Kementerian ESDM seperti itu,” jelas Dwi.