Dwi Soetjipto: Industri Hulu Migas masih akan memegang peranan strategis

Kampar, ruangenergi- Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan kunjungan kerja ke site WK Bentu di Kampar Riau dengan mengusung semangat “Hulu Migas Menyambut Tahun 2022”.

Menurut Dwi tema ini diambil sebagai salah satu upaya Industri Hulu Migas untuk Mengapresiasi sekaligus melihat kesiapan di Lapangan dalam mencapai amanah Pemerintah, yaitu untuk Jangka Pendek berupa produksi 703 ribu BOPD minyak dan 5800 MMSCFD gas di tahun 2022, dan menyelaraskan dengan target jangka panjang 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di tahun 2030. Kedua target ini merupakan target yang cukup menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya.

“Pada kesempatan ini kami atas nama Manajemen SKK Migas, mengucapkan Apresiasi atas Kerja Keras dan kontribusi seluruh Pekerja WK Bentu dan EMP Group pada umumnya, terutama Pekerja di Lapangan. Yang telah mampu menyelesaikan target pekerjaan dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan,” kata Dwi Soetjipto dalam sambutannya di workshop EMP Bentu, Senin(3/1/21)

Dwi menambahkan, kunjungan ini, juga untuk mendengarkan aspirasi dari Kondisi di Lapangan terkait dukungan apa yang diperlukan dari SKK Migas, mengingat terdapat 3 sumur yang ditargetkan onstream pada Januari 2022, namun terpaksa mundur ke bulan berikutnya. Yaitu: Sumur MSJ-116 dan Sumur MSTB-11 di WK Malacca Strait yang mundur ke Februari, dan Sumur SGD-1 di WK Bentu yang mundur ke Maret.

Sejalan dengan tren energi transisi, Industri Hulu Migas masih akan memegang peranan strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sektor migas tidak hanya sebagai sumber energi dan bahan baku industri ataupun sumber penerimaan negara, namun merupakan lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan multiplier effect dan terus berupaya meningkatkan kapasitas nasional

“Tentunya harapan kami bahwa di tahun 2022 nanti EMP Group khususnya WK Bentu dapat meningkatkan Liftingnya, dan tentunya jika ada tantangan dan kendala Pemerintah dan SKK Migas akan selalu siap membantu terutama untuk WK Malacca Strait dan WK Bentu yang telah mendapatkan Perpanjangan Pengelolaan hingga tahun: 2040 untuk WK Malacca Strait; dan 2041 untuk WK Bentu”, ujarnya

WK Malacca Strait yang merupakan salah satu Kontributor utama Produksi Minyak nasional. Untuk dapat meningkatkan liftingnya, dari capaian tahun 2021 sebesar 4.740 BOPD, menjadi 8.100 BOPD dalam kesepakatan WP&B 2022, melalui Pemboran 9 (Sembilan) sumur pengembangan.

Kedepan diharapkan WK Malacca Strait mampu berproduksi hingga 12.000 BOPD pada tahun 2026, melalui pengembangan OPL Lap. TB dan OPL Lap. Ringgit. Serta tambahan produksi dari kegiatan eksplorasi di Struktur MSCN dan Struktur MSH.

Produksi dari WK Bentu, yang merupakan backbone produksi Gas untuk Kelistrikan dan Industri di Provinsi Riau dan sekitarnya juga diharapkan dapat naik. Dimana dari capaian tahun 2021 sebesar 80 MMSCFD, dalam WP&B 2022 telah disepakati target lifting sebesar 97 MMSCFD. Kedepan, diharapkan kontribusi Lifting dari WK Bentu akan terus meningkat menjadi:
130 MMSCFD pada tahun 2023, dari pengembangan Lapangan Bentu, Lapangan Terusan, dan Pengembangan Undevelop Discovery Struktur NSD dan SGD. Kemudian diharapkan dari kegiatan Eksplorasi di Struktur South Penar dan Desa Baru dapat turut berkontribusi untuk mencapai puncak produksi sebesar 144 MMSCFD di tahun 2025.

Dengan adanya penambahan produksi tersebut, suplai gas di Provinsi Riau dapat ditingkatkan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun industri. Kami berharap industri di Riau dapat terus tumbuh sehingga dapat memajukan perekonomian daerah dan pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional.

Harapkannya, Agresifitas EMP Group dalam melakukan pengembangan di WK Bentu dan WK Malacca Strait ini dapat ditularkan juga ke WK Gebang dan WK Tonga.

Dwi kembali mengingatkan akan pentingnya Eksekusi. Terhadap kesuksesan, perencanaan hanya akan menentukan 10%, sedangkan 90% akan bergantung pada eksekusi.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh insan Hulu Migas untuk berjuang bersama dalam mengeksekusi Rencana Kerja yang telah kita susun bersama, sehingga dapat membangun kepercayaan para pemangku kepentingan, dan membangun optimisme pengembangan industri hulu migas indonesia.

“Semoga kerja keras Bapak dan Ibu, tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan namun juga menjadi sebuah legacy bagi masyarakat sekitar dan juga masyarakat Indonesia secara umum. One Team, One Goal, One Million”, pungkas Dwi Soetjipto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *