Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Kabar baik datang dari sektor hulu minyak dan gas bumi nasional di akhir pekan ini. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan keberhasilan uji produksi Sumur Anggur Selatan-2 (SAS-2) yang mampu menghasilkan minyak hingga 4.009 barel per hari (BOPD).
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam pernyataan resminya pada Sabtu (11/10/2025), menyampaikan optimisme tinggi bahwa temuan ini akan menjadi pendorong signifikan bagi pencapaian target produksi minyak nasional yang ditetapkan dalam APBN.
“Alhamdulilah, Sumur SAS-2 yang dioperatori oleh KKKS Seleraya telah selesai melakukan tes produksi selama dua minggu, dan hasilnya, produksi puncak dapat mencapai 4.009 BOPD,” ujar Djoko Siswanto.
Menurutnya, sumur ini akan segera masuk tahap produksi komersial mulai awal Desember 2025. Produksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari 2.000 BOPD, kemudian ditingkatkan menjadi 2.500 BOPD, hingga mencapai produksi puncaknya di akhir Desember.
“Saat ini sedang dilaksanakan pemasangan pipa untuk mengalirkan minyak tersebut,” tambahnya, menandakan persiapan produksi yang berjalan cepat.
Tancap Gas, Sumur Baru Langsung Dibor
Tidak berhenti pada kesuksesan SAS-2, SKK Migas bersama Seleraya langsung melanjutkan kegiatan eksplorasi di lokasi terdekat dengan melakukan pengeboran Sumur Anggur Utara-1 (SAU-1). Pengeboran sumur baru ini telah dimulai (tajak) sejak Rabu sore, 8 Oktober 2025.
Hingga hari ini, pengeboran SAU-1 telah mencapai kedalaman sekitar 1.000 kaki dari total target kedalaman 7.500 kaki. Proses pengeboran ini diperkirakan akan selesai pada bulan November mendatang.
Djoko berharap sumur kedua ini juga dapat membuahkan hasil yang positif sehingga bisa langsung diproduksikan bersamaan dengan SAS-2 pada bulan Desember.
“Mohon doa Bapak Ibu agar pengeboran sumur SAU-1 juga berhasil mendapatkan minyak sehingga dapat sekaligus diproduksikan pada bulan Desember 2025,” ungkapnya.
Dengan potensi produksi ganda dari Lapangan Anggur ini, Djoko sangat yakin produksi minyak nasional pada akhir tahun akan melonjak.
“Insya Allah, produksi minyak bulan Desember mencapai puncaknya sehingga target produksi minyak pada APBN dapat tercapai, bahkan bisa melebihinya,” tutup Djoko dengan nada optimis.
Dalam catatan ruangenergi.com, Presiden & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi, menegaskan bahwa keberhasilan SAS-2 adalah buah sinergi antara perusahaan, SKK Migas, kontraktor, dan dukungan masyarakat sekitar.
“Setiap tantangan teknis dapat diatasi dengan baik, dengan keselamatan sebagai prioritas utama. Syukur, semua berjalan aman tanpa insiden. Kami kini berkoordinasi untuk mendorong Early Production pada kuartal IV 2025,” jelasnya.
Sementara itu, Doni Argiyanto, Senior Manager Exploration & Exploitation PT Sele Raya Belida, memaparkan bahwa penemuan SAS-2 berasal dari lapisan batu pasir Formasi Talang Akar. Pengeboran yang dimulai 16 Juni 2025 mencapai kedalaman akhir pada 18 Agustus 2025.
“Dari hasil wireline logging, Side Wall Core, dan Reservoir Data Testing, ditemukan kolom migas setebal 39 kaki. Uji lapisan menunjukkan kemampuan alir yang sangat menjanjikan,” terang Doni.
Penemuan ini diharapkan menjadi titik awal bagi pembukaan potensi cadangan migas lain di WK Belida. Dengan tambahan pasokan energi dari Muara Enim, pemerintah optimistis target peningkatan produksi dan ketahanan energi nasional bisa lebih cepat terwujud.