Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengapresiasi sinergitas antara PT PLN (Persero) dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR), dalam mendukung operasional penyediaan listrik bagi operasional Blok Rokan.
Menurutnya, permasalahan listrik yang sebelumnya menjadi catatan penting dalam proses alih kelola Blok Rokan, saat ini sudah bisa terselesaikan dengan adanya aksi korporasi PLN mengakuisisi pembangkit listrik MCTN.
“Listrik Blok Rokan akhirnya bisa diselesaikan dan PLN bisa memasok listrik dan uap sesuai dengan PJBTLU yang dilakukan dengan PHR pada 1 Februari 2021,” katanya kepada Ruangenergi.com, Selasa (10/8/2021).
“Ini menjadi bukti kalau sinergitas antar BUMN bisa berjalan baik. Dengan adanya sinergi ini maka masing-masing BUMN bisa saling membesarkan dan membantu satu sama lain,” tambah Mamit.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa terbentuknya Kolaborasi antar BUMN atau antar PLN dan Pertamina, akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien.
Kolaborasi itu juga diharapkan mampu mendukung pengembangan sumur-sumur minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional.
“Saya berterima kasih kepada PLN, telah mendukung transformasi yang kami harapkan. Saat ini, PLN tentu tidak hanya melakukan inovasi, dan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas human capital,” katanya saat mengunjungi Blok Rokan pada Selasa (10/8/2021).
Menurut Erick, selain beralihnya pengelolaan Blok Rokan dari Chevron kepada Pertamina, bergabungnya PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) dengan PLN juga menjadi kebanggaan tersendiri.
“PLN harus memberikan pasokan listrik dengan kualitas yang baik dan andal untuk memastikan produksi di blok yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa berjalan baik,” tukasnya.
“Kami percaya, PLN mampu menjaga keandalan pasokan listrik di Blok Rokan. Kita harus membuktikan, bahwa BUMN mampu mengelola aset-aset semacam ini,” pungkasnya.(SF)