Jakarta, ruangenergi.com – Transmisi kelistrikan menjadi elemen krusial terkait ketersambungan listrik ke daerah-daerah. Berdasarkan data Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2022 telah mencapai 99,63%, meningkat 1,8% dari tahun 2021 yakni 99.45%. Setidaknya terdapat 318.470 rumah tangga dan 199 desa yang belum memiliki listrik.
Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga menilai, pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi krusial guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan listrik antar wilayah. Kelebihan pasokan listrik juga diharapkan bisa terserap dengan memacu pertumbuhan permintaan listrik.
“Transmisi kelistrikan menjadi elemen krusial terkait ketersambungan listrik ke daerah-daerah. Lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan, sudah sepatutnya ada desentralisasi sumber pasokan energi listrik,” kata Daymas melalui keterangan tertulis dikutip pada (07/08/2023).
Menurutnya, sumber kelistrikan harusnya tidak terpusat di satu area. Dia mencotohkan misalnya terjadi oversupply di sistem Jawa-Madura-Bali yang idealnya dapat dioptimalkan untuk mengaliri listrik antar daerah.
Daymas menambahkan, belajar dari melesetnya program 35.000 MW, karena realisasi pertumbuhan ekonomi tidak sesuai dengan asumsi, permintaan (demand) kelistrikan perlu diciptakan lebih dulu. Saat ini, sejumlah industri potensial yang bisa menyerap kelistrikan di antaranya industi pusat data (data center) dan industri smelter.
Akan tetapi, hal tersebut juga perlu diselaraskan dengan peta jalan pengurangan emisi, sesuai dengan enhanced nationally determined contribution (ENDC) pada 2030.
”Juga disingkronkan dengan target capaian emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2060. Perlu ada komitmen bersama dari semua pihak,” kata Daymas.
Selain dengan pengembangan pembangkit-pembangkit energi terbarukan, sejumlah kebijakan yang mengarah pada peralihan dari energi fosil ke listrik dapat dioptimalkan. Misalnya, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik hingga penggunaan kompor listrik/induksi menggantikan gas elpiji.