Energy Watch: Progress Pengembangan Kilang Balongan Mulai Ada Peningkatan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Progress pengembangan kilang Pertamina alias Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balongan saat ini sudah mulai ada peningkatan dengan adanya peremajaan RCC pada awal tahun 2022.

Menurut Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, peremajaan RCC ini merupakan langkah yang sangat baik.

“Saya kira ini langkah bagus. Peremajaan RCC ini akan memberikan nilai tambah bagi Kilang Balongan dalam menghasilkan produk bahan bakar yang lebih berkualitas,” kata Mamit kepada Ruangenergi.com di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Mamit juga mengapresiasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) karena tetap menjalankan proses fabrikasi  di tengah keterbatasan yang dimiliki.

“Di tengah pandemik sepanjang 2020 dan saat ini belum juga berkurang, PT KPI tetap bisa bekerja secara optimal dengan tetap menjalankan prokes secara ketat. ini patut diapresiasi,” tutup Mamit.

Sebelumnya Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai _subholding company_  Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya mengatakan, ada tiga kegiatan utama proyek revitalisasi Residue Catalytic Cracking (RCC) Kilang Balongan, yaitu Turn Around, pembangunan New Construction Jetty dan pengerukan area New Construction Jetty.

Menurut Ifki, kemajuan proyek revitalisasi RCC di Kilang Balongan yang berada di area Jetty Propylene (_jetty_ yang sudah ada) dan akan dieksekusi pada awal tahun depan menggembirakan

“Saat ini dua _heavy equipment_, Reactor Assy dan Orifice Chamber sedang dalam proses fabrikasi dan akan segera selesai. Begitu pula kolom prefabrikasi _main equipment_ yang akan selesai bulan depan,” kata Ifki di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Ia mengatakan, kegiatan ini diawali dengan penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti Reactor Assy, Orifice Chamber, dan Bypass Stack. Selain itu, dilakukan pula pembangunan jalan akses, _soil improvement_ (perbaikan tanah), serta perakitan Cyclone Regenerator.

“Pada kegiatan New Construction Jetty, dilakukan pembangunan jetty (dermaga pencegah pendangkalan) baru, yang terdiri pekerjaan pengerukan area yang akan dibangun _jetty_, proteksi pada pipa-pipa yang sudah ada, dan pemancangan tiang pancang,” tukasnya.

“_Jetty_ ini amat diperlukan dalam proyek revitalisasi RCC sebab berfungsi untuk memobilisasi peralatan berat, seperti Reactor Assy dan Orifice Chamber bila nanti telah selesai difabrikasi,” tambah Ifki.

Lebih jauh ia mengatakan, peningkatan kapasitas dan keandalan operasi unit RCC ini akan dapat menunjang optimasi produksi bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan.

“Hal itu tentu akan melengkapi proyek peningkatan fleksibilitas CDU yang nantinya dapat memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil),” tukasnya.

Masih menurut Ifki secara keseluruhan proyek RDMP Balongan bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD (juta barel per hari) menjadi 150 MBSD.

“Proyek ini juga akan menghasilkan _naphtha_ untuk proses lanjut dengan kapasitas produksi 11,6 MBSD, dari sebelumnya yang sebesar 5,29 MBSD,” ucapnya.

Terkait jadwal penyelesaian proyek, kata Ifki, kemajuan pembangunan fisik proyek RDMP Balongan telah terealisasi sebesar 23,50% pada Juli 2021. Dengan kemajuan signifikan ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai.

“Revitalisasi RCC ditambah dengan peningkatan fleksibilitas CDU pada proyek RDMP Balongan tidak hanya akan berkontribusi pada peningkatan marjin bagi perusahaan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional,” paparnya.

“Pertamina melalui PT KPI terus merealisasikan target pengembangan kilang-kilang Pertamina di seluruh negeri guna mewujudkan ketahanan energi nasional. RDMP Kilang Balongan merupakan salah satu proyek pengembangan yang terpenting dalam mengejawantahkan misi mulia tersebut,” tutup Ifki.(SF)