Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendapatkan laporan terkait rencana pengeboran sumur eksplorasi NSO-R2 dengan estimasi tajak (spud in) pada 31 Desember 2021 mendatang.
SKK Migas juga mendapatkan laporan bahwa PT Pertamina Hulu Energi North Sumatera Offshore (PHE NSO) Regional Sumatera Subholding Upstream bekerjasama dengan PT Perta Arun Gas, Pertamina Trans Kontinental – Arun.
Adapun kerjasama dengan Perta Arun Gas dan Pertamina Trans Kontinental – Arun, sebatas penyediaan (sewa) area shorebase, penggunaan Jetty, dan sewa lain. Untuk sebatas penyediaan jasa cargodoring dan keagenan kapal.
“Betul telah terjadi workshop atau FGD dengan beberapa stakeholders dan instansi terkait….benar adanya PHE NSO akan melakukan pengeboran sumur eksplorasi NSO-R2 dengan estimasi tajak 31 Desember 2021. Untuk perijinan dari Perta Arun Gas dan Trans Kontinental tidak ada yg dimintakan. Kerjasama dengan Perta Arun Gas sebatas penyediaan (sewa) area shorebase, penggunaan Jetty, dan sewa lain. Untuk sebatas penyediaan jasa cargodoring dan keagenan kapal,” kata Kepala Divisi Operasi Pengeboran dan Perawatan Sumur SKK Migas Surya Widyantoro kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu,di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama PT Pertamina Hulu Energi North Sumatera Offshore (PHE NSO) yang termasuk dalam Zona 1 Regional Sumatera Subholding Upstream melakukan kunjungan ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Belawan, Medan, untuk menyampaikan rencana pengeboran sumur eksplorasi lepas pantai, pada Senin (4/10/2021).
Hadir dalam kunjungan ini Manager Senior Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius, Sr. Engineer Well Intervention Regional Sumatera, Lutfy Faluthi Firdaus, Field Manager PHE NSO, Dirasani Thaib dan Jr. Officer Communication Relations & CID Zona 1, Nurseno Dwi Putranto.
Manager Senior Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Lantamal selama ini sehingga operasi industri hulu migas di wilayah Sumbagut dapat berjalan lancar. “Industri hulu migas masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional, oleh karena itu sangat membutuhkan kerja sama dan dukungan dari para pemangku kepentingan, guna memastikan operasi dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Sebastian.