Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat di tahun 2023 lalu, Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh bp Indonesia, telah memproduksikan 130 kargo dan dikirimkan dengan aman ke para pembeli di Asia dan Indonesia.
Bukan hanya itu saja, Tangguh telah melakukan pengapalan kargo LNG pertama dari Train III ke PT PLN tanggal 18 Oktober 2023 silam.
Alokasi 75 persen dari Kargo Tangguh Train 3 ditetapkan untuk pasar domestik melalui PLN.
Mengutip instagram@humasskkmigas, Tangguh LNG telah menerima kunjungan dari SKK Migas pada 18 dan 19 Desember 2023 lalu. Kunjungan ini dilakukan guna memonitor dan memastikan keberlangsungan proses lifting dari Kilang LNG Tangguh, termasuk persiapan lifting untuk diantarkan ke FSRU Lampung untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PLN.
Dalam catatan ruangenergi.com, Tangguh LNG merupakan suatu pengembangan dari enam lapangan gas terpadu yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Tangguh mulai berproduksi pada tahun 2009, hanya empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari Pemerintah. Kini, Tangguh telah beroperasi sesuai kapasitasnya, dan pengembangan sedang berlangsung untuk menambah satu kilang LNG baru (Train 3) lagi di Tangguh. Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd. (100% milik bp). Anak perusahaan lain milik bp lainnya dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd. – sehingga membuat bp memiliki 40.22% kepemilikan di Tangguh LNG.
Mitra-mitra kerja lainnya:
MI Berau B.V. (16.30%)
CNOOC Muturi Ltd. (13.90%)
Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23%)
KG Berau Petroleum Ltd (8.56%)
KG Wiriagar Petroleum Ltd. (1.44%)
Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7.35%)