Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Salah satu pejabat di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bercerita bahwa ExxonMobil kini getol mencari potensi minyak dan gas di Indonesia.
ExxonMobil sedang mengkaji hasil study di wilayah terbuka Papua. Dimana pada 31 Maret 2023, ExxonMobil Indonesia, bersama dengan konsorsium yang dipimpinnya, menandatangani kerja sama dengan SKK Migas untuk melakukan eksplorasi di area terbuka Indonesia senilai Rp630 miliar.
Kerja sama ini merupakan pengalihan dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) Wilayah Kerja Gunting dan Surumana. Beberapa area yang akan dieksplorasi mencakup Onshore Papua, Jawa Timur, Offshore Sumatera, dan wilayah lainnya.
“Kini ExxonMobil masih nerusin kerjaan di open area. Setelah seismik di Andaman terus ada aerogravity di Papua. Termasuk di wilayah terbuka. Akimeugah yang blum diambil oleh PHE (Pertamina Hulu Energi),” kata sumber ruangenergi.com, Rabu (26/03/2025), di Jakarta Pusat, Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Wilayah Kerja (WK) Akimeugah I dan II di Papua, yang merupakan pecahan dari Cekungan Warim, hingga pertengahan 2024 masih belum memiliki peminat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pengembangan kedua blok ini menghadapi tantangan, terutama terkait medan yang berat dan infrastruktur yang belum memadai.
Pada Mei 2024, Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa ada badan usaha yang menyatakan minat awal terhadap WK Akimeugah, namun belum ada penyampaian resmi secara formal.
Sebelumnya, pada Agustus 2021, SKK Migas bersama KKKS Jambi Merang telah melaksanakan survei Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) di area Akimeugah, yang mencapai 39% dari target pekerjaan. Survei ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data potensi migas di wilayah tersebut.
Masih dalam catatan ruangenergi.com, dilaporkan bahwa ExxonMobil telah kembali ke Aceh dan memulai eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di Wilayah Kerja West Andaman I dan Andaman II. Setelah menghentikan operasinya di Aceh pada tahun 2014 akibat penurunan cadangan gas di Blok Arun, perusahaan ini kini melakukan survei seismik untuk menilai potensi cadangan migas di lepas pantai Aceh
Kembalinya ExxonMobil ke Aceh diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat sektor migas di wilayah tersebut.
Aerogravitasi
Aerogravitasi adalah metode survei geofisika yang menggunakan pesawat udara untuk mengukur variasi medan gravitasi bumi, membantu dalam pemetaan struktur bawah permukaan secara efisien dan mencakup area yang luas. Di Papua, metode ini telah diterapkan dalam beberapa proyek eksplorasi migas.
Salah satu proyek tersebut adalah survei yang dilakukan oleh PT Elnusa Tbk di wilayah Mamberamo, Papua. Survei ini menggunakan teknologi Airborne Gravity Gradiometry dan Magnetic Acquisition untuk memetakan struktur bawah permukaan. Elnusa bekerja sama dengan PT Airfast Indonesia sebagai penyedia pesawat terbang dan PT Xcalibur sebagai penyedia teknologi. Pekerjaan ini dimulai pada kuartal keempat tahun 2022 dan diperkirakan selesai pada pertengahan Februari 2023.
Selain itu, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang juga melaksanakan survei geofisika menggunakan teknologi Enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG) di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat. Survei ini mencakup area seluas 45.000 kilometer persegi dengan panjang lintasan 23.000 kilometer. Pesawat yang digunakan dilengkapi dengan teknologi canggih, termasuk eFTG, gravimeter skalar terintegrasi, magnetometer, dan sistem LiDAR VUX 1-LR, untuk meningkatkan akurasi data yang diperoleh.
Penerapan teknologi aerogravitasi di Papua menunjukkan komitmen perusahaan-perusahaan energi dalam memanfaatkan metode survei modern untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam eksplorasi sumber daya alam.