Jakarta, Ruangenergi.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, lifting minyak dan gas bumi (migas) tahun 2020 sebesar 1.682 mboepd atau sekitar 99,1% dari target yakni sebesar 1.697 mboepd.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengungkapkan, keberhasilan ini tentunya tak lepas dari kerja keras berbagai pihak, khususnya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas untuk terus menggenjot kegiatan eksplorasi.
“Secara keseluruhan, realisasi lifting migas tahun 2020 sebesar 1.682 mboepd atau 99,1% dari target sebesar 1.697 mboepd. Jumlah tersebut terdiri atas lifting minyak 705 mbopd dan lifting gas 992 mboepd,” ungkap Arifin saat memaparkan Capaian Kinerja Sektor ESDM tahun 2020, (07/01/2021).
Ia mengatakan, di tengah tantangan ekonomi global serta Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, penerapan kebijakan fleksibilitas kontrak migas menjadi salah satu faktor pendorong dan membuka peluang bagi KKKS untuk bebas memilih skema kontrak bagi hasil PSC Cost Recovery dan PSC Gross Split.
Selain itu, kata Arifin, tahun ini, penyiapan dan lelang Wilayah Kerja (WK) Migas juga menjadi program dan kegiatan prioritas sektor ESDM.
Untuk itu, pemerintah juga terus mendorong kegiatan eksplorasi migas secara masif dengan menggarap ladang baru serta mengembangkan WK eksisting agar target lifting migas sebesar 1.712 mboepd dapat tercapai, yang terdiri dari minyak bumi sebesar 705 mbopd dan gas bumi sebesar 1.007 mboepd.
“Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki 128 cekungan sediman migas, 68 diantaranya belum dieksplorasi dan sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur,” imbuhnya.