GeoDipa Energi Fokus di Pengembangan Panas Bumi, Dorong Pengembang Terapkan 5 Prinsip Dasar

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Dalam Webinar INAGA/ API Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim menegaskan , sebagai BUMN panas bumi yang satu-satunya fokus di pengembangan Geothermal, GeoDipaEnergi mendorong seluruh pengembang Geothermal untuk memiliki 5 prinsip sebagai dasar pengembangan Panas Bumi di Indonesia. Hal ini penting mengingat pengembangan Geothermal itu membutuhkan biaya diawal.

“Tanpa memiliki 5 prinsip penting maka percepatan pembangunan PLTP akan tidak eksponensial pertumbuhannya karena sudah pasti untuk mendapatkan pendanaan yang besar tersebut akan mengalami kesulitan”, tegas Riki, Kamis(23/9/21)

Lebih lanjut Riki menjelaskan, prinsip dasar 5C merupakan sebenarnya bukan prinsip baru keuangan namun sayangnya belum banyak disadari oleh pemangku kepentingan yang antara lain adalah:
KARAKTER: Menunjukan secara umum kejujuran, kepribadian, dan kredibilitas dari peminjam;
KAPASITAS: Menunjukkan kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman berdasarkan arus kas GDE yang tersedia;
MODAL: menunjukkan tingkat komitmen dari peminjam;
KONDISI: Kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan spesifikasi pinjaman. Analisis pasar tren terkait industri (Geothermal); dan
JAMINAN: Aset berharga yang dijanjikan peminjam untuk mengamankan kepentingan pemberi pinjaman dalam saldo pinjaman.

Riki menambahkan, persiapan 2021 UNCCC Glasgow, para pemimpin dunia akan berbicara di Glasgow UK, termasuk Indonesia harus mempresentasikan target Net Zero Emission (NZE). Tentunya target pembangunan PLTP Indonesia menjadi bagian yang penting kedalam dokumen yang akan dipresentasikan oleh pemerintah pada acara akbar tersebut karena pembangunan PLTP melibatkan pembangunan ekonomi melalui kontribusi Environment, Social, Governance yang berkelanjutan serta dari sisi SDM dan masyarakat, berbagai tingkatan pekerja dari buruh sampai pendidikan S1, S2, S3 ikut terlibat.

Dengan melakukan  sinergi diharapkan kapasitas total listrik dari PLTP Indonesia dapat mencapai 30-40% dari total sumberdaya yang ekivalen + 23 GW. Tentu apabila lebih besar akan lebih baik lagi agar taget NZE dunia tercapai, dengan jalan satu-satunya adalah pembangunan pembangkit ET termasuk PLTP harus dilakukan secara eksponential melalui dukungan pendanan dunia.

“Target pencapaian yang akan dipresentasikan oleh pemerintah dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia di 2011 UNCCC Glasgow, UK yang direncanakan berlangsung pada tanggal 31Oktober hingga 12 November 2021 perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di bidang ET, baik dari sisi regulasi, teknologi, dan pendanaan ET mencapai komitmen NZE”, tutup Riki