Jakarta, ruangenergi.com—PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya pada bulan April 2021 mencatat pertumbuhan listrik dari sisi pelanggan hingga mencapai 4,808,697 atau naik sekitar 53,203 pelanggan dibanding jumlah per Desember yang hanya 4,755,494 pelanggan saja.
“Bertambahnya jumlah pelanggan membuat jumlah daya listrik yang tersambung pun ikut naik. Berdasarkan data per April 2021 mencapai 19.867 MVA, sedangkan Desember 2020 sebesar 19.674 MVA,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy Pangaribuan dalam paparan kelistrikan Jakarta secara virtual, Jumat (7/5/2021).
PLN mencatat angka penjualan listrik per April 2021 mencapai 2,47 gigawatt (GWh) atau mengalami kenaikan dibandingkan penjualan listrik per Desember yang mencapai 2,48 GWh.
“Kenaikan penjualan listrik per April 2021 ini ikut mengerek pendapatan PLN Disjaya yang mencapai Rp 3,44 triliun atau lebih tinggi dibanding Desember 2020 yang hanya Rp3,14 triliun,” ujarnya.
Lebih lanjut Doddy menjelaskan, jika dihitung kinerja yang terkait dengan pendapatan pertama dari penjualan listrik artinya berapa energi listrik yang berhasil dijual kemudian dikonversikan ke rupiah. Kalau energi tadi satuannya Watt hour, di sini sudah samai GWH kemudian pendapatan capai triliun.
Namun jika dibandingkan dengan April 2020 (year on year/yoy), total penjualan listrik dan pendapatan di Jakarta Raya masih lebih rendah. “Karena penjualan listrik negatif 1,82%, sedangkan total pendapatan April 2021 yoy negatif 4,17%. Ini karena tahun lalu, pada Januari-Februari penjualan listrik masih normal,” jelasnya
Terkait konsumsi listrik pada hari raya yang diprediksi sekitar 3.103 Megawatt (MW), menurutnya, angka tersebut mengalami kenaikan 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 3.038 MW.
“Sebetulnya larangan mudik sudah berlaku dari tahun lalu. Kita melakukan proyeksi Hari H lebaran kita proyeksikan naik sekitar 2 persen. Dengan beban beban puncak hari pertama, 3.103 MW,”ujar Doddy
Sedangkan pada hari kedua Lebaran atau pada tanggal 14 Mei 2021, beban puncak listrik diperkirakan mencapai 3.074 MW. Pada periode kedua juga mengalami kenaikan sebesar 2% dari yang semula 3.009 MW
“Di hari kedua 3.074,26 mw dari tahun 2020. Jadi itu yang kami proyeksikan. Kalau rinciannya, 13 Mei mencapai 3.103 MW, naik 2% dari 3.038 tahun lalu. Di 14 mei 3.009 MW, tahun ini kita proyeksikan 3.074 MW,” harapnya
Pihaknya memastikan siap untuk memenuhi kebutuhan listrik pada lebaran tahun ini, dan sudah menyiapkan petugas di lapangan untuk memastikan keamanan dan kebutuhan listrik saat lebaran bisa terpenuhi. “Kami siap dengan seluruh resourch yang ada, kami juga melakukan pengamanan supaya kejadian bisa support,” tutup Doddy.