Karimun, Kepri, ruangenergi.com-Managing Director Saipem Indonesia Pierangelo Abela mengatakan, sejak awal beroperasi, pada tahun 2010, PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SIKY) telah mengirimkan instalasi lepas pantai dan modul terintegrasi untuk Unit Produksi Terapung, Struktur Bawah Laut untuk pengembangan ladang minyak dan gas, serta struktur untuk pengembangan ladang minyak dan gas. sektor energi angin lepas pantai.
“SIKY telah terlibat dalam seluruh proyek hulu besar di Indonesia dan berkat sinergi dengan perusahaan lain di grup Saipem, telah mengekspor produknya ke seluruh dunia, di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Timur dan di tahun-tahun mendatang kami memproyeksikan meningkatnya peran proyek dalam negeri di Indonesia,”tutur Pierangelo Abela.
Saat ini, total tenaga kerja di SIKY berjumlah lebih dari 4.000 orang, dimana lebih dari 90% diantaranya adalah warga negara Indonesia. Selain menyerap tenaga kerja lokal, sebagai salah satu perusahaan industri terpenting di Pulau Karimun, SIKY memiliki dampak sosial ekonomi yang signifikan terhadap penduduk setempat dan terus memberikan nilai bagi ribuan keluarga.
Selain itu, SIKY setiap tahun mengembangkan dan melaksanakan rencana inisiatif masyarakat lokal dan inisiatif nirlaba di bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang di pulau tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif didampingi Kepala SKK Migas melakukan kunjungan kerja pada Rabu (12/6) ke fasilitas produksi PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SIKY) dan Baker Hughes di Kepulauan Riau. Dari delegasi SKK Migas, turut mendampingi kunjungan Menteri ESDM antara lain Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara Rikky Rahmat Firdaus beserta fungsi terkait.
Kunjungan Menteri ESDM yang didampingi Kepala SKK Migas tersebut untuk memempersiapkan kapasitas dalam negeri untuk mengerjakan proyek- proyek besar hulu migas kedepannya yang secara jumlah dan nilai investasi akan terus meningkat, seiring dengan upaya percepatan yang dilakukan SKK Migas agar penemuan besar (Giant Discovery) dapat segera diproduksikan. Saat ini SKK Migas sedang fokus mendorong temuan besar tersebut yang ada di Kutai Kalimantan Timur dan Andaman Aceh untuk dapat segera berproduksi.
Keberadaan PT SIKY mempunyai nilai strategis bagi Indonesia karena ditemukannya cadangan minyak dan gas bumi yang besar seperti di Blok Masela, Blok Andaman, Blok Kutai, dan proyek Carbon Capture Ubadari.
Sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kemandirian industri nasional, Mesdm Arifin berharap PT SIKY dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Kami sangat mendorong Saipem untuk memenuhi TKDN semaksimal mungkin dan memanfaatkan peralatan dalam negeri. Hal ini tidak hanya akan mendukung industri lokal tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia kita,” lanjut Arifin.