Good News dari SKK Migas, Peta Gas untuk Smelter di Indonesia Sedang Disiapkan Kementerian ESDM

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah menantikan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk alokasi gas alam bagi pemenuhan kebutuhan pertambangan.

Alokasi gas yang sudah jelas akan diberikan oleh PT PGN Tbk untuk memenuhi kebutuhan smelter Freeport di Jawa Timur.

“Ada gas yang dialokasikan ke smelter, PGN memasok untuk Freeport di Jatim. Sisanya sedang dipetakan di KESDM,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (24/06/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah saat ini tengah menyiapkan pasokan gas untuk kebutuhan operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel, tembaga dan komoditas tambang lainnya.

Staf Khusus Menteri ESDM bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan, pemerintah tengah memetakan lokasi smelter yang membutuhkan pasokan gas. Mulai dari Sulawesi, Kalimantan Barat, hingga Jawa Timur.

“Kalau kita lihat kan konsentrasi smelter nikel di mana? Sulawesi, kan? Konsentrasi refinery untuk bauksit jadi alumina di mana? Kalbar. Konsentrasi untuk tembaga emas perak kan ada di Gresik,” kata Irwandy di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (21/6/2024).

Kementerian ESDM mempunyai program penggunaan gas bumi sebagai energi transisi dari energi fosil menuju energi bersih. Terlebih, Indonesia mempunyai potensi gas yang cukup melimpah.

Oleh sebab itu, perlu dibangun infrastruktur gas bumi secara masif. Meskipun membutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Kementerian punya program untuk menuju ke transisi energi ke gas. Prosesnya tentunya tidak mudah. Infrastrukturnya mahal banget,” ungkap Irwandy.