Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Dalam sebuah whatsapp groups, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menuliskan sudah saatnya menjadikan tahun 2025 sebagai Tahun Kebangkitan Migas Indonesia.
Djoko sampaikan hal itu pasca dia menerima laporan temuan hidrokarbon hasil test Sumur Eksplorasi CEN-2 Blok Migas Bentu PT. EMP menemukan cadangan oil 20 juta barrel.
“Alhamdulilah hasil test Sumur Eksplorasi CEN-2 Blok Migas Bentu PT. EMP menemukan cadangan oil 20 juta bbl, dengan rencana pengembangan produksi 2500 BOPD; ten paten ini Bapak, Trimakasih dukungan Pak Menteri yang cepat luar biasa mantaps tops markotops. Kita jadikan tahun 2025 adalah tahun KEBANGKITAN Industri MIGAS Nasional Kita, semoga ya Bapak Ibu, mohon dukungan dan doa, Insya Allah. Aamiin YRA,” tulis Djoko Siswanto dalam pesan whatsappnya, dan dibaca ruangenergi.com, Kamis (05/06/2025), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), melalui anak usahanya EMP Bentu Limited, telah mencatat dua penemuan penting di Wilayah Kerja (WK) Bentu, Riau, yang berpotensi besar bagi produksi energi nasional.
Pada Maret 2024, EMP Bentu Limited menemukan cadangan gas sebesar sekitar 126 miliar kaki kubik (BCF) di sumur eksplorasi CEN-01. Dengan asumsi harga jual gas sebesar US$6 per mmbtu, temuan ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sekitar US$100 juta per tahun atau sekitar Rp1,57 triliun. Perusahaan berencana untuk menindaklanjuti temuan ini dengan pengeboran sumur pengembangan, pembangunan pipa gas, dan fasilitas produksi tambahan.
Pada April 2025, EMP Bentu Limited mengumumkan penemuan cadangan minyak bumi sebesar 20 juta barel di sumur eksplorasi CEN-02. Temuan ini berpotensi menambah produksi sebesar 1.500 hingga 2.500 barel minyak per hari melalui pengembangan 11 sumur produksi yang telah direncanakan.
Penemuan-penemuan ini memperkuat posisi ENRG sebagai kontributor utama produksi gas di wilayah Sumatera Bagian Utara dan mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.