Prabumulih, Sumsel, ruangenergi.com – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menyampaikan kabar gembira mengenai peningkatan produksi migas nasional. Kabar baik ini datang dari wilayah kerja PT. Pertamina EP Asset 2 (PT PEP Zona 4) di Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah, Allah terus memberi petunjuk pada kita semua untuk menemukan hidrokarbon minyak dan gas bumi,” ujar Djoko Siswanto dalam laporannya.
Sumur pengembangan GNK-103 yang terletak di Struktur Gunung Kemala, Prabumulih, Sumatera Selatan, berhasil menunjukkan hasil positif yang signifikan setelah dilakukannya kegiatan kerja ulang (work over) pindah lapisan.
Peningkatan Produksi Signifikan
Kegiatan work over pada sumur GNK-103 dimulai pada 2 Oktober 2025 dan berhasil diselesaikan dalam waktu 10 hari, tepatnya pada 12 Oktober 2025. Berdasarkan hasil uji produksi terbaru menggunakan unit produksi pada Minggu, 18 Oktober 2025, sumur tersebut mampu memproduksi minyak sebesar 705 BOPD (Barel Minyak Per Hari).
Target objektif dari kegiatan kerja ulang ini adalah lapisan batuan pada formasi F1 dengan interval kedalaman 1.821 hingga 1.824 meter. Pengeboran ini dikerjakan menggunakan rig PDSI#34.1/IDECO-H35-M (350 HP) dengan total waktu pengerjaan yang efisien.
Efisiensi Biaya Operasi
Selain keberhasilan produksi, kegiatan ini juga menunjukkan efisiensi dalam hal biaya. Estimasi biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut hanya sebesar USD 251.174,22, yang berarti hanya sekitar 57,11% dari Rencana Anggaran Biaya (AFE) yang disetujui SKK Migas, yaitu USD 439.777,30.
Djoko Siswanto menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah terus memonitor dan melakukan uji produksi lanjutan melalui modified repeat formation test (MRT) serta memantau kadar air (water cut). Hal ini dilakukan untuk memastikan sumur dapat diproduksikan pada laju alir yang paling optimal, demi mendukung target produksi migas nasional.