Hadirkan SPB Hidrogen Pertama di Indonesia, PLN Dapat Apresiasi Pengamat

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – PT PLN (Persero) pada Rabu (21/2) lalu telah meresmikan Hydrogen Refueling Station  (HRS) di Kawasan Senayan, Jakarta. Kehadiran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia ini menjadi perhatian banyak pihak.

Seperti yang disampaikan pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria, peluncuran SPBH di Indonesia yang adalah salah satu bahan bakar yang clean energi, merupakan hal dan pilihan yang sangat cerdas yang sangat pantas diapresiasi.

“Hidrogen sebagai pilihan energi buat negeri ini, merupakan langkah yang perlu mendapat perhatian dan dukungan penuh dari segala pihak khususnya Pemerintah. Karena apa yang dilakukan PLN merupakan bukti pemikiran dan perbuatan nyata bagi Indonesia dalam mewujudkan Net Zero Emisi yang telah diamanatkan dunia lewat G20. Dan ini patut kita apresiasi,” kata Sofyano di Jakarta, Sabtu (24/2).

Menurutnya, pemanfaatan Hidrogen yang merupakan produk sampingan dari PLTGU dan PLTP PLN adalah pemikiran yang pantas diacungi jempol karena hal ini jelas sumbangan nyata menuju terwujudnya transisi dnergi di negeri ini.

“Pemerintah sudah sangat perlu mendorong agar energi hidrogen dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi sektor transportasi, terutama pada kendaraan bertenaga sel bahan bakar hidrogen,” tukasnya.

“Oleh karenanya Pemerintah perlu segera membuat peraturan dan kebijakan yang mampu mendorong percepatan penggunaan energi alternatif yang adalah clean energi,” tambah Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) ini.

Lebih jauh ia mengatakan, penggunaan bahan bakar Hidrogen guna menghasilkan listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor, tidak hanya sebagai bahan bakar mobil, karena sesungguhnya energi ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi untuk Pembangkit Tenaga Listrik serta alat transportasi massal seperti kapal laut dan Kereta Api.

Selain itu, energi Hidrogen ini juga memiliki beberapa manfaat lain yang membuatnya semakin populer dan menarik perhatian dunia.

“Energi hidrogen dianggap sebagai salah satu jenis energi yang ramah lingkungan, karena reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara,” tukasnya.

Sofyano sangat menyambut baik dan mendukung upaya PLN memanfaatkan Hidrogen misalnya menjadi bahan bakar pengganti untuk Pembangkit Listrik yang tidak ramah lingkungan, namun tentu saja ini perlu disesuaikan dengan produksi Hidrogen dari PLN itu sendiri.

“Pemerintah perlu membuktikan bahwa negeri ini dan semua pihak yang ada harus tetap peduli dan akan melanjutkan transisi energi demi terwujudnya Net Zero Emision dengan mendukung penuh segala pemikiran dan upaya yang mampu mewujudkan hal itu, seperti halnya SPB Hidrogen yang dilahirkan PLN ini,” tutup Sofyano.(SF)