Jakarta, ruangenergi.com- Sebuah permohonan disampaikan oleh PetroChina International Jabung Ltd yang meminta pemerintah dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) segera bisa atasi kelangkaan rig migas, khususnya rig darat yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan agar bisa meningkatkan lifting.
Langkanya rig migas menyebabkan meningkatnya harga atau biaya pengeboran sumuran yang dilakukan perusahaan.
“Kami membutuhkan perhatian dari pemangku kebijakan untuk memperhatikan hal ini. Implikasi dari kelangkaan rig adalah meningkatnya biaya pengeboran secara signifikan. ” kata Drilling Operation Manager PetroChina International Jabung Ltd Kiki Ariefianto dalam acara buka puasa media, Jumat (07/03/2025), di Jakarta.
Dengan nada sedih, Kiki mengutarakan keluhannya. Tingginya permintaan atau demand atas alat pengeboran yang tidak selaras dengan ketersediaan alat pengeboran lantas menyebabkan biaya pengeboran akan naik dengan signifikan. Hal ini menyulitkan PetroChina sebagai operator lapangan migas Jabung,di Jambi.
“Kalau kami tidak melakukan apa-apa, tidak mengebor, mungkin pada saat ini kami sudah tidak berproduksi lagi. Ini karena cepatnya lanjut decline produksi dari minyak dan gas di lapangan kami,” ungkap Kiki.