EBT

Harapan Besar Terhadap Kandidat Calon Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

Jakarta,ruangenergi.com-Hingga saat ini telah beredar paling tidak ada 3 orang calon Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) periode 2022-2025 pada Munas 22 Juni 2022 mendatang. Kesemuanya mengklaim sangat potensial memimpin organisasi ini.

Masing-masing calon memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun demikian dari semuanya itu memberikan suatu harapan bagi Energi Terbarukan (EBT) di Indonesia.

E Bawa Santosa,pengamat energi dan energi terbarukan,dalam bincang santai bersama ruangenergi.com akhir pekan lalu, mengatakan dirinya punya pandangan terhadap bursa calon Ketua Umum METI sebagai berikut:

“Calon pertama yang dikabarkan akan maju dalam pemilihan Ketum METI adalah Wiluyo Kusdwihardjo yang saat ini menjabat Direktur PLN Mega Project. Masuknya Wiluyo dalam bursa pemilihan sangat diharapkan dapat mendorong bagi perkembangan EBT di Indonesia, agar  bisa mengakselerasi program pemerintah yang sudah ditargetkan secara tegas capaian-capaian tahun 2025-2030,2060 untuk menuju net zero emmision.

Tantangan-tantangan ke depan di mana PLN sebagai symbol offtaker untuk listrik terutama yang berasal dari EBT dan juga energi baru tentunya. Ini betul-betul,kalau nanti jadi Ketua Umum METI begitu bisa mengawal dan menjaga marwah METI dalam mendukung program pemerintah.

Calon yang kedua, Dannif Danusaputro yang saat ini menjabat Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia (PPI), yang juga sangat agresif dan antusiastif mendapatkan dan mengarahkan Pertamina untuk mengembangkan energi terbarukan.Ini secara program tagline dengan METI.Tentunya harapan kami, kalau Beliau menjadi Ketum METI,juga mendorong METI ke depan. Baik peran METI dalam lingkungan global, maupun dalam lingkungan domestik membantu pemerintah. Sehingga sekalipun Beliau ini memiliki latar belakang karir lebih dominan di keuangan, dan perbankan. Semoga issue sensitif terkait dengan proses pendanaan bisa disempurnakan sehingga ada benefit baik bagi Pertamina maupun bagi METI, terutama bagi energi terbarukan ini.

Calon ketiga ini, Eka Satria yang saat ini menjadi Dirut PT Medco Power Indonesia. Dua calon sebelumnya adalah komponen bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pak Eka ini dari swasta,dari businessman. Tentunya businessman ini memiliki cara pandang yang lebih riil bagaimana action plan nya. Namun demikian ada tantangan yang tidak kalah pentingnya untuk melakukan negosiasi, melakukan komunikasi dan menjaga relationship dengan stake holder lain baik dengan pemerintah,berbagai kementerian dan lembaga termasuk PLN sebagai single buyer listrik. Dan juga pada pelaku energi terbarukan yang sangat bervariatif tersebar di Indonesia, dan juga perusahaan asing yang akan masuk ke Indonesia.

Itu bebarapa hal harapan bagi calon Ketua Umum METI. Sebagai dasar untuk menjadi Ketua Umum METI, saya secara pribadi melihat tiga point yang sangat penting yakni credibel, kapasitas dan kapabilitas. Inilah yang akan jadi marwah menjadikan METI yang reliable di masa datang”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *