Jakarta,ruangenergi.com- Indonesian Petroleum Association (IPA) berharap Indonesia bisa pulih kembali dalam segala hal, termasuk di sektor minyak dan gas.
IPA berharap semoga di tahun 2022 ada suatu titik temu yang tepat dan baik antara keinginan dan konsep yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), dengan keinginan atau yang diperlukan oleh investor.
Dengan demikian akan ada banyak investasi yang masuk di sektor migas Indonesia. Kata kuncinya adalah titik temu.
Demikian dikemukakan oleh Executive Director Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong dalam bincang santai virtual dengan ruangenergi.com, Jumat (31/12/2021) di Jakarta.
Marjolijn Wajong, menambahkan big picture –nya adalah bahwa dengan demikian Indonesia bisa menjalani masa transisi energy dengan aman dan secure dimana kebutuhan energy yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat dipenuhi.
Dalam catatan ruangenergi.com,saat ini setidaknya ada 60 cekungan endapan berpotensi migas di Indonesia. Sebanyak 36 cekungan berada di wilayah Indonesia bagian barat, dan 14 diantaranya merupakan penghasil minyak bumi sekaligus gas alam.
Dari total kegiatan eksplorasi migas, 75 persennya dilakukan di bagian barat wilayah Indonesia. Empat wilayah penghasil minyak bumi terbanyak adalah Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Timur dan Kepulauan Natuna.
Transisi energi menjadi hal yang tak bisa dihindari oleh perusahaan migas di seluruh dunia. Kesepakatan Paris tentang target pengurangan emisi karbon disadari telah membuat pelaku industri hulu migas berupaya keras untuk dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatannya.