Sampel BBM Biodiesel yang diuji oleh Lemigas

Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Bulan Januari 2021

Jakarta,ruangenergi.com-Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyurati ke Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan terkait Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Bulan Januari 2021.

Adapun besaran Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel bulan Januari 2021
sebesar Rp.9.457,-/liter ditambah ongkos angkut yang berlaku efektif pada tanggal
1 Januari 2021.

“Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Diktum Ketiga Keputusan Menteri ESDM No. 182 K/10/MEM/2020 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Yang Dicampurkan Ke Dalam Bahan Bakar Minyak, dengan ini kami sampaikan bahwa besaran konversi Crude Palm Oil menjadi Biodiesel adalah sebesar 85 USD/MT dan besaran Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel bulan Januari 2021
sebesar Rp.9.457,-/liter ditambah ongkos angkut yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2021,” demikian isi surat Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana.

Dalam catatan ruangenergi.com,pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Tarbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM telah menetapkan volume alokasi Bahan Bakar Nabati Jenis (BBN) jenis biodiesel di tahun 2021 sebesar 9,2 juta kilo liter (KL). Besaran tersebut akan digunakan untuk pencampuran biodiesel sebesar 30 persen ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar (B30).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menjelaskan adanya penurunan dalam penetapan alokasi di tahun depan dibandingkan tahun 2020.

“Penurunan tersebut disebabkan karena dampak pandemi Covid 19 yang diperkirakan pada tahun 2021 masih berlanjut,” kata Dadan di Jakarta, Selasa (22/12/2020) lalu.

Pertimbangan tersebut berkaca dari realisasi penyaluran biodiesel di tahun 2020. Hingga akhir Desember 2020, sambung Dadan, proyeksi realisasi sebesar 8,5 juta KL atau 88 persen dari target yang ditetapkan sebesar 9,6 juta KL.

“Penyebab terjadi penurunan sebesar 12% salah satunya adalah adanya pandemi Covid-19 dan terjadinya gagal suplai beberapa Badan Usaha BBN dalam penyaluran biodiesel,” jelasnya.

Terkait penyaluran di tahun 2021, Pemerintah telah menunjuk 20 Badan Usaha (BU) BBM dan BU BBN sebagai pemasok biodiesel. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 252.K/10/MEM/2020 yang ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2020.

Adapun untuk BU pemasok biodiesel, PT Wilmar Nabati Indonesia mendapatkan alokasi sebesar 1,37 juta KL diikuti oleh PT Wilmar Bioenergi Indonesia sebesar 1,32 juta KL. Kemudian ada PT Musim Mas dan PT Cemerlang Energi Perkasa yang akan mendistribusikan biodiesel masing-masing sebesar 882 ribu KL dan 483 ribu KL. Adapun pemasok lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Sebagai informasi, saat ini telah terdaftar 41 BU BBN yang telah memiliki Izin Usaha Niaga BBN dengan total kapasitas 14,75 Juta KL, yang terdiri dari 27 BU BBN yang aktif dan 14 BU BBN yang tidak aktif. Disamping itu, terdapat 1 BU BBN yang melakukan perluasan pabrik biodiesel dengan kapasitas 478 ribu KL dan 3 BU BBN yang sedang melakukan pembangunan pabrik biodisel baru dengan kapasitas total 1,57 Juta KL dan akan mengajukan IUN BBN pada tahun 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *