Jakarta,Ruangenergi.com-Penandatanganan PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi Material Corporation mengenai MoU Ekspansi PT Smelting akan dilaksanakan Jumat (13/11/2020).
Melalui MoU Ekspansi PT Smelting ini guna memastikan kelanjutan kerjasama antara PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi Material Corporation untuk mengolah ore dari tambang emas milik Freeport yang ada di Papua.
“Rencananya akan digelar Penandatanganan PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi Material Corporation mengenai MoU Ekspansi PT Smelting via Video Conference pada Jumat siang ini (13/11/2020),” kata petinggi di minerba kepada ruangenergi.com,Jumat pagi (13/11/2020).
Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama kepada ruangenergi.com memberi komentar singkat atas hal ini.
“Saya cek dulu ya,” kata Riza singkat.
Dalam catatan ruangenergi.com,PT Smelting adalah pabrik pemurnian di mana 60,5 persen sahamnya dimiliki oleh Mitsubishi Materials. Sisanya sebesar 25 persen dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, unit usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan Inc, kemudian 9,5 persen oleh Mitsubishi Corporation Unimetal Ltd, serta 5 persen oleh Nippon Mining and Metals Co, Ltd. Sebanyak 40 persen konsentrat tembaga Freeport Indonesia dipasok kepada PT Smelting tersebut.
PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah membangun smelter tembaga baru di Gresik, Jawa Timur sebagai syarat perpanjangan operasional tambang dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Smelter baru ini awalnya ditargetkan bakal rampung pada 2023 mendatang, namun sayangnya sampai Juli 2020 pencapaiannya baru 5,86%. Setelah sempat meminta penundaan masa beroperasi smelter baru ini, President dan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson di bulan Oktober 2020, mengusulkan agar PTFI tidak perlu membangun smelter baru, melainkan hanya ekspansi smelter yang telah ada di Gresik yang dioperasikan PT Smelting.