HCML Sampaikan Potensi Gas di Madura dalam Energy Asia Forum

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), berpartisipasi dan mendukung pameran yang dikoordinasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ini. Dalam kesempatan itu juga, HCML yang diwakilkan oleh Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohari menyampaikan presentasi di booth Indonesia Pavillion.

“Kami sampaikan bahwa permintaan gas di Jawa Timur sangat tinggi, karena industri di Jawa Timur sangat besar akan energi dalam pertumbuhannya”.

Hamim menambahkan ”bahwa dalam proses persiapan, eksplorasi sampai dengan produksi Pemerintah Indonesia melalui SKK Migas selalu hadir dan sangat mendukung kegiatan usaha eksplorasi dan produksi migas”.

Dalam melaksanakan proyek – proyek HCML dan hal pengoperasian HCML memandang bahwa kegiatan – kegiatan tersebut bukan hanya soal tekhnis namun hal non-tekhnis juga sangat penting diperhatikan. Maka SKK-Migas dan HCML selalu beriringan melakukan program – program sosial dan bersama memahami peraturan – peraturan yang harus dipatuhi.

Sementara pada 30 November 2024, HCML mencetak milestone pengangkatan kondensat ke-100 dari BD Field, dengan jumlah parsel mencapai 300.779 Bbls.

“Total kondensat mencapai 15.264.630 Bbls selama lebih dari tujuh tahun beroperasi,” kata Hamim.

Semua capaian itu menjadikan 2024 sebagai tahun bersejarah bagi HCML dengan rata-rata penjualan gas tahunan mencapai 215 MMSCFD.

Kegiatan hulu migas tersebut dapat menaikan Ekonomi Jawa Timur terus menunjukkan performa positif. Pada kuartal I 2025, provinsi ini mencatat pertumbuhan 5 persen secara tahunan (year on year), unggul dibanding angka nasional yang masih di bawahnya.

Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas menjadi sektor dengan sumbangsih tertinggi perekonomian di Jatim sebesar 10,40%.

“Dalam upaya peningkatan target lifting nasional, HCML berhasil mendapatkan lima alokasi gas pada Oktober 2024, menerima lima perjanjian penjualan gas pada Desember 2024 dan menandatangani 2 nota kesepahaman pada Juni 2024 untuk penetrasi pasar baru di Jawa Barat,” kata Hamim