IMA Klaim Anggotanya Selalu Patuh Good Mining Practice

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Indonesia Mining Association (IMA) menjamin bahwa para anggotanya selalu mematuhi prinsip pertambangan yang baik atau good mining practice.

Adapun good mining practice merupakan serangkaian prinsip, metode, dan prosedur yang diterapkan dalam industri pertambangan yang bertujuan untuk memastikan kegiatan pertambangan dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Kami ingin IMA menjadi partner yang baik dengan pemerintah dan membantu pemerintah. Dalam hal ini, IMA memastikan untuk menerapkan good mining practices di Indonesia dan juga bisa menjadi pelayan, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar dunia,” kata Ketua Umum IMA Rachmat Makkasau dalam acara Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kepatuhan tersebut juga mencakup dalam hal keterbukaan laporan keuangan hingga perpajakan. Rachmat bahkan mengatakan, apabila ada salah satu anggota asosiasi yang melanggar aturan atau prinsip good mining practice, maka IMA tidak segan untuk mencabut status keanggotaannya.

“Guna mewujudkan ambisi Pemerintahan Prabowo-Gibran yang menargetkan pertumbuhan ekonomi delapan persen, Rachmat menilai sektor pertambangan saat ini memegang peranan kunci. Sektor pertambangan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui program hilirisasi,” tukasnya.

“Kita bisa mempromosikan datangnya investor untuk masuk dalam downstream  industri, kita bisa meminta industri yang baru, kita bisa meminta pengolahan produk-produk downstream  industri untuk diteruskan menjadi kabel, baterai, dan lain-lain,” lanjut dia.

Meskipun demikian, ia juga menyoroti peran pemerintah yang perlu menjaga biaya energi agar tetap terjangkau sehingga dapat dimaksimalkan industri.

“Energi akan menjadi kunci. Kalau energi kemahalan, (hilirisasi) tidak bisa dimaksimalkan. Jadi tujuan utama yang akan kami sampaikan adalah kita mendorong dalam downstream  industri, Indonesia harus menjadi negara industri, pertumbuhan delapan persen dan Indonesia Emas 2024, tapi faktor utama yang perlu kita lakukan bersama adalah biaya dalam menyiapkan energi untuk proses tersebut,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyorot pentingnya kebijakan komprehensif dan kerangka kerja yang jelas untuk mendorong eksplorasi pertambangan.

“Dengan adanya eksplorasi pertambangan yang terencana dan berkelanjutan, sumber daya mineral yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi delapan persen secara nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

“Dalam kegiatan hari ini juga tujuannya untuk kembali menekankan peran krusial industri pertambangan dalam mewujudkan kemandirian energi nasional dengan pengelolaan berkelanjutan dan inovatif untuk mewujudkan delapan persen pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan,” jelasnya.

Indonesia Mining Summit 2024 sendiri menjadi forum strategis IMA untuk merumuskan strategi pengelolaan sektor pertambangan.

Dengan mengangkat tema “The Vision of Indonesia’s Mining Sector : Empowering Energy Resilience for Indonesia”, diskusi mempertemukan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, serta akademisi untuk mendorong lahirnya inisiatif konkret untuk mengatasi tantangan utama dalam industri pertambangan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.(Red)