Indika Energy

Indika Akui Covid-19 Sebabkan Tripatra Alami Kerugian di Proyek bp Tangguh

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– Head of Corporate Communications PT Indika Energy Tbk Ricky Fernando mengatakan terjadinya kerugian kotor senilai US$13,9 juta pada Tripatra ((PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering),anak usaha dari Indika, disebabkan karena biaya tambahan terkait proyek BP Tangguh.

Indika memastikan yang dimaksud adalah terjadi cost overrun (pembengkakan biaya) terhadap keseluruhan proyek yang dimana adanya change order dan kompleksitas dalam pengerjaan proyek di masa pandemi COVID-19.

“Biaya tambahan terkait proyek BP Tangguh yang dimaksud adalah terjadi cost overrun (pembengkakan biaya) terhadap keseluruhan proyek yang dimana adanya change order dan kompleksitas dalam pengerjaan proyek di masa pandemi COVID-19, jelas Ricky menjawab pertanyaan ruangenergi.com,Rabu (05/01/2022) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, mengutip isi siaran pers Indika pada 30 Desember 2021 lalu, tertulis bahwa: peningkatan pendapatan juga dikontribusikan oleh Indika Indonesia Resources yaitu sebesar 90,1% menjadi
US$ 294,7 juta di 9M 2021 dari US$ 155,0 juta di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Petrosea juga mencatat peningkatan pendapatan sebesar 20,6% menjadi US$ 301,3 juta dari US$ 249,9 juta di 9M 2020terutama karena kontribusi yang meningkat dari kontrak pertambangan.

Pendapatan Interport Mandiri Utama (IMU) juga naik 357,7% menjadi US$ 21,6 juta dikarenakan telah beroperasinya terminal penyimpanan bahan bakar sejak November 2021 dengan volume 10,5 kbd di 9M 2021. Sementara itu, pendapatan Tripatra turun 42,7% menjadi US$ 155,1 juta dibandingkan US$ 270,8 juta pada 9M 2020.

Laba kotor 9M 2021 Perseroan tercatat sebesar US$ 562,2 juta, atau meningkat 163,2% dibandingkan US$
213,6 juta di 9M 2020.  Sementara itu, marjin laba kotor juga naik dari 14,2% menjadi 26,1% di 9M 2021,
terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja Kideco, walaupun sebagian mengimbangi kerugian kotor
Tripatra sebesar US$ 13,9 juta pada 9M 2021 karena adanya biaya tambahan terkait proyek BP Tangguh.