Jakarta, Ruangenergi.com – PT Indika Energy Tbk (Indika Energy) menyelenggarakan Paparan Publik secara virtual, hal tersebut dilakukan guna memantapkan langkah untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan dengan bidang usaha yang terdiversifikasi.
Acara tersebut dihadiri oleh Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy, dan Retina Rosabai, Direktur dan CFO Indika Energy.
Aziz Armand mengatakan, perusahaan dengan bidang usaha yang terdiversifikasi tersebut menegaskan komitmennya dalam mengurangi exposure terhadap batubara, serta aktif menambah sumber pertumbuhan baru di luar sektor batubara.
“Tahun ini, kesehatan dan keselamatan karyawan serta kesinambungan operasional menjadi fokus utama Indika Energy. Selain itu, kami memastikan transisi kami untuk melakukan diversifikasi bisnis dengan menambah portofolio non batubara terus berlanjut,” kata Aziz Armand, dalam keterangan tertulisnya, (18/12).
Pihaknya meyakini dengan berbekal kemampuan yang dimilikinya, Perseroan mampu memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Kami yakin, berbekal kemampuan kami yang telah terbukti di bidang pertambangan dan didukung inisiatif digitalisasi yang telah kami terapkan, Indika Energy akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Azis.
Selain itu, terkait kinerja perusahaan di tahun 2020, Aziz menguraikan, Indika Energy terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja operasionalnya, serta membangun sinergi dengan anak-anak usahanya.
Manajemen juga fokus menjaga kesinambungan operasi dan melakukan berbagai inisiatif sosial penanggulangan Covid-19.
Penurunan harga komoditas batubara dan Pandemi Covid-19 turut memberikan dampak terhadap industri batubara, termasuk Indika Energy.
Namun, katanya, di tengah penurunan harga batubara, Perusahaan mempertahankan posisi keuangan yang kuat dengan kas US$602 juta dan net gearing 1,0x per September 2020.
“Indika Energy juga melakukan inisiatif Manajemen Liabilitas melalui penerbitan surat utang sebesar US$675 juta, yang hasilnya juga digunakan untuk mendukung diversifikasi usaha,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, berbagai langkah diversifikasi sedang dilakukan, di antaranya dengan membangun terminal penyimpanan BBM di Kariangau, Kalimantan Timur untuk ExxonMobil yang telah beroperasi pada sejak awal November 2020. Pihaknya juga melakukan investasi strategis di perusahaan pertambangan emas Nusantara Resources Limited (Nusantara) yang mengembangkan Proyek Awak Mas, sebuah tambang emas di Sulawesi Selatan, dimana kepemilikan total saat ini adalah 45,8% saham.
Tangkas beradaptasi di masa Pandemi
Aziz menuturkan, di tengah situasi pandemi Covid-19, Indika Energy terus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan di seluruh grup perusahaan dan tetap beroperasi normal, sebagai upaya mendukung ketahanan energi nasional.
Selain itu, Perusahaan juga bergotong-royong, membangun fasilitas pemeriksaan PCR dan pusat isolasi sementara, serta melakukan aktivitas CSR dan donasi sebesar US$5,6 juta untuk membantu upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Indika Energy juga fokus dan memperkuat komitmen untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab melalui implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam seluruh aktivitas operasional perusahaan,” imbuhnya.
Saat ini Indika Energy dan beberapa anak perusahaan seperti Kideco, Petrosea, Indika Indonesia Resources dan Interport Mandiri Utama sudah mendapatkan sertifikat ISO 37001 untuk sistem manajemen anti penyuapan, sementara anak usaha yang lain sedang dalam proses.
“Gotong-royong adalah budaya bangsa yang selalu kami junjung dan selaras dengan tata nilai Perusahaan. Indika Energy berkomitmen membangun bangsa dan memberi sumbangsih terhadap Indonesia,” tandas Azis.