Indonesia Siap Jadi Pemimpin Energi Terbarukan Asia Tenggara: METI Usung Strategi Inklusif dan Proyek Nyata

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Minahasa Selatan, Minahasa, ruangenergi.com— Indonesia tengah bersiap menjadi pusat pertumbuhan energi terbarukan di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinan Norman Ginting, calon Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), roadmap ambisius berbasis proyek konkret, inovasi teknologi, dan kolaborasi multipihak siap mendorong investasi besar-besaran di sektor energi hijau.

Norman Ginting, yang juga menjabat sebagai Direktur Proyek & Operasi di Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) membawa pengalaman lebih dari 25 tahun dalam proyek energi skala besar, termasuk proyek listrik 1760 MW dan inisiatif energi baru seperti solar PV, baterai, angin, serta bioenergi.

“Saatnya energi terbarukan bukan hanya dibicarakan, tapi diimplementasikan. Kami siap menjadi mitra strategis bagi investor lokal dan global,” ujar Norman.

Proyek Prioritas: Dari PLTS hingga Bioetanol dari Aren

METI menyasar proyek strategis di beberapa wilayah Indonesia:

* Solar PV skala besar di NTT dan NTB
* Energi angin di Sulawesi dan pesisir Jawa Timur
* Baterai penyimpanan (BESS) untuk stabilisasi jaringan
* Bioenergi dari aren — seperti yang tengah dikembangkan di Manado, dengan potensi produksi hingga 876.000 kL bioetanol per tahun, cukup untuk menyuplai seluruh kebutuhan bensin di Sulut secara berkelanjutan.

Proyek bioetanol dari aren dinilai sangat menjanjikan karena berbasis aren, dan menghidupkan ekonomi desa. Teknologi yang digunakan sudah mampu menghasilkan bioetanol fuel-grade (99,6%) dan siap bersaing di pasar bahan bakar alternatif.

Model Pendanaan Inovatif: Green Bonds, KPBU, Blended Finance

METI juga menyiapkan ekosistem pendanaan hijau yang menarik bagi investor:

* Green bonds dan blended finance
* Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
* Akses langsung ke lembaga pembiayaan global seperti IFC dan ADB

“Investor tak hanya butuh proyek yang bankable, tapi juga kepastian regulasi. Kami bekerja erat dengan Kementerian ESDM, OJK, hingga Bappenas untuk mewujudkannya,” jelas Norman.

Fokus SDM dan Teknologi: Kunci Keberlanjutan

METI berkomitmen membangun ekosistem jangka panjang melalui:

* Pelatihan tenaga kerja lokal
* Sertifikasi profesional muda energi hijau
* Riset bersama kampus ternama seperti ITB dan UI
* Edukasi masyarakat dan UMKM untuk pemanfaatan energi bersih

Visi Besar: Indonesia Rendah Karbon, Berdaya Saing Global

Dengan target 23% bauran energi terbarukan pada 2025, Indonesia memerlukan sinergi kuat lintas sektor. METI di bawah Norman Ginting menyatakan siap memimpin konsolidasi ini.

“Kami mengajak investor untuk menjadi bagian dari perubahan besar ini. Investasi Anda bukan hanya memberikan profit, tapi menciptakan masa depan Indonesia yang lebih hijau dan tangguh,” pungkas Norman.