Indonesia–Tanzania Perkuat Kerja Sama Gas Bumi, Buka Peluang Investasi Hulu yang Lebih Luas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Indonesia kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai mitra regional dalam pengembangan energi global.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Migas menerima kunjungan Delegasi Pemerintah Tanzania di Jakarta, dalam rangka pelaksanaan program pelatihan bertajuk “Tanzania Natural Gas Utilization Capacity Development Project”.

Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral sekaligus memperdalam pemahaman Tanzania terkait kebijakan, infrastruktur, dan pengelolaan sektor gas bumi di Indonesia. Delegasi Tanzania dipimpin oleh Philemon D. Meddah, Senior Energy Engineer Kementerian Energi Tanzania, serta dihadiri perwakilan dari TPDC (Tanzania Petroleum Development Corporation), EWURA, JICA, dan Kedutaan Besar Tanzania.

“Indonesia menjadi referensi penting bagi Tanzania karena pengalaman panjang dan kemajuan dalam industri gas. Kami melihat peluang besar untuk belajar dan membangun kerja sama investasi ke depan,”kata ” ujar Philemon seperti dikutip dari website Migas.

Gas Bumi: Pilar Strategis Energi dan Peluang Investasi Hulu

Direktur Pembinaan Program Migas, Mirza Mahendra, menegaskan bahwa gas bumi menjadi pilar utama dalam roadmap energi nasional. Indonesia menargetkan produksi 12 BSCFD pada 2030, didukung kebijakan investasi yang semakin kompetitif.

“Kami membuka peluang besar bagi investor, antara lain melalui fleksibilitas kontrak, insentif fiskal dan non-fiskal, simplifikasi perizinan, serta peningkatan kualitas data hulu migas,” tegas Mirza.

Koordinator Pokja Pengembangan WK Non Konvensional, Dwi Adi Nugroho, menambahkan bahwa Indonesia memiliki cadangan gas terbukti sebesar 41,62 TCF, dan 68 cekungan yang belum dieksplorasi. Ini menunjukkan potensi hulu migas yang sangat menjanjikan, baik dari sisi eksplorasi baru maupun pengembangan infrastruktur gas.

Sinergi Gas untuk Ketahanan Energi dan Transisi Energi

Dalam diskusi yang berlangsung, Koordinator Penyiapan Program Migas, Rizal Fajar Muttaqin, memaparkan strategi nasional pengembangan gas bumi untuk mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE).

Fokus Indonesia saat ini meliputi:

  • Pengembangan infrastruktur gas seperti jaringan pipa, LNG plant, mini-LNG, dan FSRU
  • Pemetaan pasokan-permintaan gas nasional
  • Pemanfaatan gas sebagai energi transisi yang bersih dan andal

“Kami mendorong investasi internasional untuk memperkuat ekosistem gas, baik melalui proyek bersama maupun transfer teknologi,” jelas Rizal.

Membangun Kemitraan Energi Global

Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama bilateral yang telah terjalin, termasuk MoU antara Pertamina dan perusahaan migas Tanzania. Selain itu, kunjungan ini mencerminkan posisi Indonesia sebagai mitra regional aktif dalam transisi energi global, sekaligus membuka peluang konkret untuk ekspansi investasi sektor gas di Afrika Timur.

Catatan bagi Investor:

  • Potensi gas Indonesia: 41,62 TCF (proven) dan 68 cekungan belum digarap
  • Target produksi gas nasional: 12 BSCFD pada 2030
  • Tersedia beragam insentif dan fleksibilitas kontrak
  • Indonesia terbuka untuk kerja sama internasional di sisi upstream dan midstream
  • Tanzania membuka peluang investasi di sektor gas yang masih berkembang