NICL

Inggris dan Indonesia Dijadwalkan Akan Tandatangan MoU Mineral Kritis Hari Ini

Jakarta, ruangenergi.com- Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Inggris (FCDO) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) pada Rabu (18/09/2024) dijadwalkan akan melakukan penandatanganan MoU Mineral Kritis.

MoU akan ditandatangani oleh Menteri Pembangunan, Perempuan dan Kesetaraan Inggris Anneliese Dodds dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta Convention Centre, Jalan Gatot Subroto No. 1, Gelora (Kompleks GBK Senayan), Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024 pukul 11.30 – 12.30 WIB.

Tentang Kemitraan Inggris dan Indonesia dalam Transisi Energi

Inggris dan Indonesia sepakat untuk menjalin kerja sama pada sektor mineral kritis.
Nota Kesepahaman yang ditandatangani hari ini mencakup kerangka kerja sama untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan teknis kebijakan dan keahlian pengelolaan mineral kritis yang berkelanjutan, untuk memitigasi potensi risiko lingkungan dan sosial yang terkait dengan kegiatan pertambangan mineral kritis.

Kerjasama ini juga akan mendorong kemitraan bisnis strategis untuk pengembangan dan investasi mineral kritis di Indonesia.

Transisi energi dan agenda net zero akan meningkatkan permintaan mineral kritis hingga tiga kali lipat pada tahun 2030. Kerjasama strategis ini akan membuka peluang bagi Inggris dan Indonesia untuk dapat berkontribusi pada transisi energi global melalui pengembangan sektor mineral kritis yang berkelanjutan.

Inggris telah berkomitmen atas pendanaan jaminan sebesar US$ 1,15 miliar untuk
mendukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) di Indonesia. Kemitraan Inggris dan Indonesia dalam transisi energi juga dilakukan melalui program MENTARI.

MENTARI Kemitraan Energi Rendah Karbon Inggris-Indonesia adalah program unggulan Inggris yang mendukung transisi energi rendah karbon di Indonesia melalui bantuan teknis untuk reformasi kebijakan dan pengembangan kerangka peraturan pasar energi guna mempercepat transisi energi dan memberi insentif pada investasi.

Hal ini memberikan dukungan kepada pengembang dan investor proyek energi terbarukan untuk mengembangkan proyek yang bankable dan menyambungkan proyek dengan investor. Hingga saat ini, MENTARI telah berkontribusi terhadap 16 rekomendasi kebijakan energi terbarukan, empat di antaranya telah diadopsi sebagai peraturan dan pedoman nasional.

MENTARI sebagai perantara telah memobilisasi potensi investasi sebesar £927 juta secara kumulatif untuk proyek energi rendah karbon di Indonesia.Pendanaan ini mendukung 147 proyek energi terbarukan, yang secara signifikan membantu transisi energi Indonesia. MENTARI juga membentuk Viability Gap Fund (VGF) senilai £2,7 juta untuk memberikan insentif kepada pembiayaan swasta.

Fasilitas ini telah mendukung tiga proyek mini hidro dengan total kapasitas 7,1 MW di
Lombok, Bali, dan Sumatera Barat. Proyek percontohan PLTS MENTARI di Mata Redi
dan Mata Woga, Sumba menghasilkan listrik sebesar 95 kWp untuk 243 rumah dan
fasilitas umum.

MENTARI didanai dan dikelola oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan telah
beroperasi sejak Januari 2020. Pada tahun 2023, nilai hibah program ditingkatkan
sebesar £6,5 juta menjadi £20 juta secara total, seiring dengan perpanjangan program
selama dua tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *