Jakarta, Ruangenergi.com – PT Badak NGL melakukan benchmarking ke Perta Arun Gas (PAG) yang dilaksanakan secara virtual beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan menyusul suksesnya konversi kegiatan bisnis di aset eks Kilang Liquified Natural Gas (LNG) Arun yang berubah menjadi kegiatan bisnis LNG Regasifikasi & Hub yang on stream sejak awal 2015 lalu.
VP Corporate Strategic Planning & Business Development PAG Surkani Manan mengatakan, PAG sangat menyambut baik kegiatan benchmarking Badak NGL ini.
“Pelaksanaan benchmarking ini merupakan salah satu tindak lanjut kunjungan Tim PAG ke Kantor Badak LNG beberapa waktu lalu. Selain itu, Badak NGL dan PAG telah memiliki nota kesepahaman (MoU) terkait potensi pengembangan bisnis bersama termasuk di antaranya sharing knowledge di bidang yang relevan dengan pengoperasian dan bisnis infrastrukur LNG,” kata Surkani dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ruangenergi.com di Jakarta, Rabu (17/3)2021) malam.
Pada kesempatan ini, kata dia, Tim PAG menjelaskan proses transformasi era eks PT Arun NGL menuju era PAG saat ini, serta road map kegiatan bisnis PAG akan datang.
“Selain itu, dijelaskan mengenai gambaran umum profil PAG dari aspek bisnis, organisasi, hukum, dan keuangan,” kata Surkani.
Seperti diketahui, Kilang Arun dan Badak memiliki sejarah yang sama yaitu dibangun di era tahun 70-an dengan tugas utama sebagai operator kilang liquefaction gas yang bersumber dari lapangan.
“Pasca on stream Arun LNG regasification terminal di Maret 2015 dan Hub di tahun 2018, PAG terus melakukan berbagai inovasi dalam meng-create berbagai potensi bisnis di aset Eks PT Arun maupun peluang ekspansi, dalam menjaga target pertumbuhan revenue dan profit korporasi dengan tiga strategi utama, yaitu optimasi existing asset, diversifikasi, dan ekspansi.” papar Surkani.
Sementara Assistant to Deputy Director Strategic & Business Badak NGL Novendri menyampaikan, bahwa benchmarking ini dilatarbelakangi rencana transformasi PT Badak NGL menjadi perusahaan yang berorientasi profit, dimana salah satu bisnis yang sedang dikaji adalah pemanfaatan fasilitas kilang Bontang sebagai LNG Hub dan LPG Hub.
“Melalui pengalaman PAG dalam melakukan transformasi dari era Arun NGL menuju era PAG saat ini, tentunya dapat menjadi benchmark bagi kami dalam melakukan kajian rencana transformasi l Badak NGL ini. Kami juga mengucapkan terima kasih atas keterbukaan PAG dalam menerima kami untuk bisa melakukan benchmarking pada hari ini,” ujar Novendri.(Red)
