Bogor Selatan, Jawa Barat, ruangenergi.com- Chief Administrative Officer MedcoEnergi yang juga menjabat sebagai SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan bercerita pihaknya selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lain mengembangkan blok minyak dan gas di Indonesia.
Buktinya, secara terbuka Medco di Natuna, Kepulauan Riau mau sama-sama belajar dengan ‘tetangga sebelah’, yakni Petronas Indonesia yang juga berproduksi di area tersebut.
“Natuna, waktu Medco ambil alih dari Conocophillips, South Natuna Sea ya, operasi Blok B, waktu itu kita hitung-hitung umur ekonomicnya jatuh di tahun ini (2023). Jadi kalau dijalankan sesuai dengan apa yang operator sebelumnya rencanakan,tahun ini tutup.Itu sebenarnya. Apa yang kita (Medco) lakukan, kita bangun skill, bikin secara efisien. Kita lakukan beberapa eksplorasi di daerah kita (blok B Natuna) dan kita temukan ada 4 discovery waktu itu. Kemudian membangunnya, kita pakai pola lain. Terus terang saja kita belajar dari teman-teman Petronas karena dia bangun (fasilitas produksi) di sebelah kita, loh kok dia bisa bangun fasilitas kecil. Kita panggil, kita ajak diskusi mereka (Petronas).Singkat cerita, belajar dari itu,kita improve, kita bangun bahkan kita bisa bikin lebih cepat.Eh kemudian, teman-teman dari Petronas mau belajar dari kita. Saya kira bagus banget itu; kita mau belajar dari orang lain, kita bangun dengan yang lebih mini tetapi punya kekuatan atas apa yang kita akan produksikan,” kata Amri Siahaan dalam kegiatan Temu Media Nasional pada 25-26 November 2023 di Bogor.
Kegiatan bertema “Menghadapi Trilema Energi” tersebut dihadiri sejumlah rekan jurnalis media nasional. Kegiatan dua hari yang juga diisi dengan pemberian penghargaan terhadap para jurnalis ini dihadiri pula oleh narasumber Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro dan Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami.
Amri bercerita, dirinya bersyukur Medco berhasil memperpanjang economic live Blok B Natuna. Paling tidak sampai PSC (production sharing contract) nya berakhir di tahun 2028.
Amri menuturkan juga, Medco terbuka untuk bekerjasama dengan pihak lain untuk berkolaborasi membangun industri migas di Indonesia. Termasuk melihat opportunity untuk masuk ke blok migas yang baru ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.