Ini Cerita tentang FSRU Pertama Terintegrasi Dengan Proyek IPP di Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Bandung, Jawa Barat, ruangenergi.com- Port and LNG Operation Manager PT Jawa Satu Power Lukman Rachman bercerita di FSRU Jawa Satu seluruh LNG nya mendapatkan supply dari PT PLN (Persero) yang membeli kargo gas alam dari Kilang LNG bp Tangguh di Papua.

Secara kontrak, FSRU (Floating Storage Regasification Unit) Jawa Satu harus bisa melakukan pengapalan lagi. Setelah menerima LNG dalam volume yang besar sekitar 130 sampai 150 meter kubik, maka sesuai dengan permintaan PLN, FSRU Jawa Satu melakukan pengapalan kembali.

“Selama ini kita memberikan LNG untuk dua kapal yaitu Triputra dengan kapasitas 22.500 meter kubik dan Pelita Energy dengan kapasitas kurang lebih 12.500 meter kubik. Triputra biasanya dikirim ke Bali untuk pembangkit milik Indonesia Power di sana. Kemudian Pelita Energy dikirim ke Gorontalo,” kata Lukman dihadapan peserta Forum Gas Bumi 2024, Kamis (20/06/2024), di Bandung, Jawa Barat.

Lukman berkisah, sampai sekarang sudah 56 kali pengapalan kembali LNG dari FSRU Jawa Satu. Dia juga menuturkan sejumlah fakta menarik tentang FSRU Jawa Satu.

“Terminal Jawa Satu Power sepenuhnya dioperasikan oleh tim Indonesia dan telah beroperasi menetapkan prosedur dan sistem operasi keselamatan yang terbukti. FSRU JS dilengkapi dengan Loading Arm dan Cryogenic Hoses yang membuatnya terminal mampu melayani operasi bongkar muat big window ukuran LNGC . LNGC 110.000 – 160.000m3 dan LNGC Kecil 5.000 – 30.000m3. FSRU JS dilengkapi dengan Gas Chromatograph dan sistem Sampling yang memungkinkan LNG dapat langsung dianalisa pada saat transfer LNG ke/dari FSRU.Terminal Jawa Satu Power telah dinilai oleh BP Shipping untuk keduanya Operasi Bongkar Muat.Terminal Jawa Satu Power memperoleh sertifikat ISPS penuh pada tahun 2022,” papar Lukman.

Tidak hanya itu, Lukman bercerita FSRU Jawa Satu seluruh crewnya asli berkewarganegaraan Indonesia dan kapal berbendera Indonesia.