Jakarta, ruangenergi.com- Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Luky Agung Yusgiantoro membeberkan bahwa penggunaan berbagai teknologi dan teknik produksi seperti multi stage fracturing (MSF), horizontal drilling, EOR, untuk peningkatan produksi di lapangan eksisting
Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Exxon ada 2 sumur dari rencana 7 sumur telah berproduksi 16.000 bpd. Kemudian Multi stage fracturing (MSF), horizontal drilling di Blok Rokan sukses dikerjakan sendiri oleh Pertamina dan Kerjasama dengan Mitra.
“Kerjasama Sinopec di 5 lapangan Pertamina (Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak, Zulu) saat ini kondisinya sedang studi lapangan. Kemudian, kerjasama Petrochina di Blok Rokan kondisi saat ini telah disiapkan area-F dan evaluasi data. EOR di Blok Rokan kondisi saat ini injeksi chemical ditargetkan akhir 2025 (Area-A). Sedangkan full scale paling lambat 2029 akan mendapatkan hasil 50.000 bopd,”tulis Luky dalam bahan paparan yang diterima dan dibaca ruangenergi.com, Kamis (06/02/2025), di Jakarta.
Dalam paparannya, Luky bercerita terdapat sekitar 4.500 sumur idle potensial untuk
di-reaktivasi mendorong penambahan produksi minyak Indonesia. Ada sekitar 4.500 lebih sumur idle berpotensi direaktivasi. Dimana 2.000 sumur direakvitasi sendiri oleh KKKS. Sedangkan 2.500 sumur akan Kerja Sama Operasi dengan mitra dimana kondisi saat ini sudah dibuka dan sosialisasi 3 Des 2024 dan 31 Jan 2025.
Selanjutnya ada lebih dari 2. 500 lapangan/struktur idle & undeveloped discovery. Termasuk langkah percepatan reaktivasi
plus 28 lapangan akan Kerja Sama Operasi dengan mitra dimana kondisi saat ini sudah dibuka dan sosialisasi 3 Des 2024 dan 31 Jan 2025.
Di sisi lain Luky menuliskan, dalam paparannya, Wilayah Indonesia Timur masih memiliki potensi penemuan-penemuan cadangan baru, pemerintah akan mendorong percepatan melalui skema kerjasama dan insentif yang lebih menarik
“Lebih dari 60 area disiapkan untuk lelang blok migas 2025-2027. Kemudian ada 36 area sedang joint study eksplorasi termasuk Exxon, BP, ENI, dan sebagainya. Yang jelas saat ini perlu kontrak yang lebih menarik untuk blok migas baru,”jelas Luky.