Ini Dia Rencana Bumi Resources Mineral Tbk

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Keterbukaan Informasi kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 Juni 2021 disampaikan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Perusahaan telah menyampaikan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT)
untuk membiayai pengembangan proyek tambang tembaga dan emasnya di Gorontalo, yang termasuk sebagai berikut :

“Untuk membangun 1 pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari.Untuk membangun fasilitas pendukung tambang (waste dump, sediment pond, powerhouse, warehouse, nursery
facility, workshop, town site, gudang bahan peledak, bangunan kantor). Untuk aktifitas pengeboran di beberapa prospek emas dalam usahanya untuk menambah cadangan bijih emas di lokasi tambang emas Motomboto (Gorontalo). Untuk membangun infrastruktur jalan tambang (hauling road) sepanjang lebih dari 30 kilometer dengan lebar 12 meter dan fasilitas jembatan sepanjang 75 meter dari Pelabuhan Tombolilato ke lokasi tambang emas dan tembaga. Untuk membangun Fasilitas Pengelolaan Limbah (Tailing Management Facility), termasuk pengeringan limbah bijih, tailing dam, dan detoxification plant. Untuk pembelian alat-alat berat, perlengkapan, dan peralatan tambang. Untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perusahaan dan / atau anak-anak usahanya,” jelas Herwin W. Hidayat, Director & Investor Relations PT Bumi Resources Minerals Tbk dalam siaran pers yang diterima Ruangenergi.com,Rabu (30/06/2021) di Jakarta.

Keuntungan

Manajemen BRMS percaya bahwa Perusahaan dapat merealisasikan beberapa keuntungan dari pengembangan proyek tambang tembaga & emasnya di Gorontalo:

“Ketersediaan pabrik pengolahan bijih emas akan memungkinkan Perusahaan untuk memulai produksi emas dan peraknya secara komersial dari lokasi tambang emas Motomboto di Gorontalo. Produksi emas secara komersial dari Gorontalo ini akan berdampak positif terhadap kinerja Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan. Aktifitas pengeboran diharapkan dapat menambah jumlah cadangan bijih emas dan perak di Gorontalo. Peningkatan jumlah cadangan bijih emas & perak tersebut akan menambah usia produktif tambang dari proyek tambang emas di Gorontalo,”jelas Herwin.

Herwin menuturkan pada bulan April 2021, BRMS baru saja menyelesaikan transaksi Penawaran Umum Terbatas pertamanya (PUT1). Dana hasil dari PUT1 yang sekitar $106 juta tersebut saat ini tengah digunakan sebagian besar untuk mengembangkan proyek tambang emas di PALU, Sulawesi (pembangunan pabrik pengolahan bijih emas ke-3 dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari, pengeboran prospek emas untuk menambah cadangan bijih emas, dll). Dengan tersedianya pabrik pengolahan bijih emas yang baru di Gorontalo, maka Perusahaan berharap dapat segera membukukan Pendapatan dan Laba Bersih dari kedua proyek tambang emas di Palu dan Gorontalo dalam waktu dekat.

Untuk informasi yang lebih detail mengenai rencana PUT, termasuk syarat dan ketentuan lainnya, akan disampaikan dalam Prospektus yang akan diterbitkan setelah para pemegang saham BRMS menyetujui rencana PUT dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada hari Jumat, 6 Agustus 2021.