Jakarta,ruangenergi.com–Direktorat Teknik dan Lingkungan Ditjen Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memantau ketat dan turun langsung ke lokasi kejadian kandasnya kapal tanker MT Young Yong di perairan Selat Singapura, dekat Pulau Tekong Kecil,Batam, Provinsi Kepulauan Riau sejak 27 Oktober lalu.
Kapal bermuatan minyak mentah itu kandas di jalur pipa gas Indonesia-Singapura sejak 27 Oktober 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.
“Tim Dittekling Migas sudah ke lokasi,berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk penanganan kandasnya kapal MT Young Yong,” kata Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra kepada ruangenergi.com, Rabu (09/11/2022) di Jakarta.
Mirza memastikan tim Dittekling Migas ada di lokasi menangani kasus itu sampai selesai.
Terpisah, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menegaskan tidak ada gangguan produksi akibat kejadian kandasnya kapal tanker MT Young Yong walau di jalur pipa gas. SKK Migas memonitor langsung kejadian itu melalui command center di kantor SKK.
“Full engaged , deeply involved and supporting di IOC dan Batam Command Center, yang dipimpin KSOP. No worries.Tidak ada kendala operasi migas akibat kejadian itu,” tegas Julius.
Dalam catatan ruangenergi.com,Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) mengatakan kapal tersebut berada di sekitar pipa bawah laut yang menyalurkan gas alam dari Sumatra Selatan dan Natuna Barat di Indonesia ke Singapura untuk pembangkit listrik dan keperluan industri.
“Pipa-pipa ini berlapis baja untuk perlindungan tambahan. Sejauh ini, pasokan dan tekanan gas dari pipa-pipa ini tetap normal,” kata rilis resmi EMA.
EMA menyebutkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi dengan cermat dan bersiap untuk mengaktifkan rencana darurat yang diperlukan untuk meminimalkan gangguan pada pasokan listrik di Singapura.