Ini Kata PT Indonesia Asahan Aluminium tentang Prospek Bisnis Aluminium

Jakarta,ruangenergi.com-Permintaan aluminium dunia, sampai 2028 akan mengalami peningkatan dengan growth 2.5% dengan proyeksi konsumsi sekunder global akan mencapai 36 juta ton pada 2028 dengan pangsa 30% dari total aluminium secara global.

Dari sisi supply, faktor emisi karbon akan memainkan peran penting. Dalam jangka
panjang, diproyeksikan bahwa Indonesia akan menjadi negara pemasok aluminium
kelima terbesar di dunia.

“Permintaan konsumsi aluminium primer di Indonesia, masih didominasi oleh kebutuhan aluminium sektor industri Transportasi (termasuk pengembangan ekosistem EV), Building/Konstruksi, dan Elektrikal,” kata Direktur Business Development  PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Melati Sarnita dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (06/09/2023) di Jakarta.

Dia menjelaskan, berdasarkan PP No.142 Tahun 2015 bahwa Kalimantan Barat merupakan WPI (Wilayah Pengembangan Industri) maka INALUM berencana untuk
melakukan ekspansi di area Menpawah, Kalimantan Barat.

Itu sebabnya, lanjut Melati, permohonan untuk dapat ditetapkannya PSN (Proyek Strategis Nasional) bagi Proyek yang direncanakan oleh INALUM, yaitu Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 dan Fase 2, yang dimana proyek ini akan mendukung 2 (dua) hal diantaranya :
1. Mendukung hilirisasi pertambangan bauksit dalam negeri agar dapat memberikan nilai tambah bagi negara
2. Menumbuhkan ekosistem industri aluminium dalam negeri melalui peningkatan ketahanan bahan baku pendukungnya.

“PSN itu sebenarnya Ada dua, yang 1 menetapkan kembali status PSN kepada proyek SGAR1 Dari PT Borneo Alumina Indonesia anak perusahaan PT Inalum yang saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 59%, dan penetapan PSN untuk Proyek SGAR2 yang akan dikembangkan oleh PT Inalum,” jelas Melati.

Saat ini,lanjut Melati, proses penetapan kembali SGAR 1 sudah mendapatkan rekomendasi Dari Menteri Perindustrian, masih menunggu Ratas untuk penetapan kembali.

Dia menambahkan lagi, permohonan untuk dapat ditetapkannya PSN (Proyek Strategis Nasional) bagi Proyek yang direncanakan oleh INALUM, yaitu Greenfield Smelter Expansion Project, yang dimana proyek ini akan mendukung peningkatan ketahanan nasional dalam hal produk aluminium untuk kebutuhan industry strategis dalam negeri.

Inalum juga mengajukan percepatan perijinan penggunaan lahan dan AMDAL untuk area yang direncanakan oleh INALUM dalam pengembangannya. Termasuk ketersediaan tenaga listrik dan atau gas dengan tarif yang wajar dan dapat menopang keekonomian smelter Aluminium, baik dalam bentuk pasokan atau kerjasama lainnya.

“Seiringan dengan pengembangan refineri alumina, Inalum akan membangun aluminium smelter di Mempawah sebagai tambahan dari kapasitas aluminium eksisting di Kuala Tanjung. Diharapkan dengan pengembangan pusat aluminium di Mempawah kedepannya Inalum secara group akan dapat memproduksi 2-3 juta ton alumina per tahun dan 600ktpa produk aluminium di Mempawah,” pungkas Melati.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *