Ini Kata SKK Migas, Gas sebagai Pendukung Transisi Energi Bersih

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rayendra Sidik mengatakan pihaknya mendukung pengembangan energi bersih dan terbarukan.

Mendukung energi hijau juga, namun trilema energi jangan juga dilupakan. Ke depannya, SKK Migas tetap ada rencana produksi minyak dan gas di Indonesia.

“Dari sisi gas, Indonesia sudah mulai mengalami peningkatan yang signifikan. Di tahun 2023 kemarin, dari 2 temuan cadangan gas di dunia, dua terbesar ada di Indonesia. Geng North, di area Kalimantan dan satu lagi di Layaran di Sumatera. Jadi bisa dilihat ke depannya ini, produksi-produksi kita akan didominasi gas. Memang gas bukan energi hijau, namun carbon foot print nya yang paling sedikit, paling kecil dibandingkan energi karbon lainnya, batubara maupun minyak,” kata Rayendra Sidik dalam EITS DISCUSSION SERIES 2024 “Transformasi Hijau Menuju Masa Depan Energi yang Lebih Bersih dan Berkelanjutan” Ballroom Thamrin Nine, Rabu (05/06/2024), di Jakarta.

Nala, sapaan akrab Rayendra, bertutur inilah yang jadi modal ke depannya sebelum benar-benar masuk ke zaman renewable energy itu.

“Harapannya temuan besar (giant) tadi, Geng North dan Layaran, kalau di develop ini bisa menjadi transisi sampai energy terbarukan siap,” tutur Nala.

Selain gas, lanjut Nala, ada potensial bisnis baru di hulu migas yang memang baru mulai kita develop di tahun 2022 kemarin, yakni carbon capture storage.

“Menurut publikasi internasional, cadangan migas kita yang sudah habis, itu bisa menyimpan carbon sampai 2,5 billion ton CO2. Jadi bisnisnya adalah menyiapkan gudang bukan carbon dari kegiatan di manapun, di manufaktur, power plant, maupun di kegiatan hulu migas sendiri, ditangkap C02 nya lalu dimasukkan ke dalam storage-storage ini,” papar Nala

SKK Migas saat ini ada beberapa studi dengan ExxonMobil dan Rystad Energy, bagaimana memanfaatkan ‘gudang-gudang’ ini yang tadinya tempat menyimpan minyak dan gas di bawah, nah nanti ke depannya bisa dipakai menyimpan C0-2.