Ini Kata SKK Migas Menyoal Kontrak Gas Bumi dari Indonesia ke Singapura

Jakarta,ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, kontrak gas bumi dari Indonesia untuk Singapura berakhir pada tahun 2028.

Namun secara volume akan terus mengalami penurunan dan diharapkan pembeli domestik untuk membangun sentral sentral demand baru guna menjaga agar produksi gas dapat terserap secara optimum dan memberikan iklim investasi yang menjanjikan bagi hulu migas.

Lebih lanjut pembangunan pipa WNTS menuju ke Arah Batam telah menjadi perhatian serius dari pemerintah dengan adanya penugasan kepada PT PGN Tbk.

“Diharapkan dengan terbangunnya pipa dari WNTS menuju ke Pulau Batam dapat memberikan kepastian pasokan gas bagi pembeli dalam negeri,” kata Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya berniat untuk menghentikan pengiriman pasokan gas bumi ke Singapura setelah kontraknya berakhir pada tahun 2023. Hal ini dilakukan guna menggenjot pemanfaatan pasokan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri.

‎”Gas masih banyak di Sumatera, pasokan ke Singapura berakhir 2023 akan kami tarik ke dalam negeri,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif  akhir 2019 lalu.

Tasrif menjelaskan, gas yang semula dipasok ke Singapura akan dialirkan melalui pipa Duri-Dumai‎ ke seluruh Sumatera. Pengaliran gas kemudian akan dilanjutkan ke seluruh pulau Jawa.

Masih dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan Indonesia telah memperpanjang kontrak penjualan gas ke Singapura. Adapun kontrak gas yang sedianya berakhir pada 2023 tersebut selanjutnya akan diperpanjang hingga lima tahun ke depan sampai 2028.

Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan bahwa Singapura telah meminta bantuan agar Indonesia tetap memasok gas bumi. Mengingat, Negeri Singa masih memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap sumber gas RI.

“Kita masih ada gasnya jadi kita kasih, jadi perpanjang lima tahun. Lima tahun dulu. Kita punya pasokan, ada yang perlu kita kan harus bantu-membantu,” ungkap Arifin ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (28/9/2022).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *