Jakarta,ruangenergi.com-BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk, menuturkan pihaknya baru mengetahui adanya overlapping (tumpang tindih) wilayah kerja pertambangan yang dikelola PT Freeport Indonesia dengan blok migas North Arafura yang dikelola oleh kontraktor kontrak kerjasama migas Madura Oil.
Namun, MIND ID tetap memegang prinsip investasi besar yang sudah mendapatkan wilayah tersebut diprioritaskan.
“Investasi kan besar ya. Yang duluan yang akan stay. Tapi saya baru melihat (mendengar) ada gas (migas) di area Freeport. Kan area tambang Freeport itu ada diketinggian 4000-an meter. Apa iya dia sampai di atas? Atau mungkin di sungai-sungai di bawah di Timika ya? Saya kira tidak bisa komentar lebih jauh mengenai hal ini,musti kita obrol dengan migas dulu,” kata Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak menjawab pertanyaan ruangenergi.com saat di dalam pertemuan virtual dengan media massa,Jumat (07/05/2021) di Jakarta.
Dalam pemberitaan ruangenergi.com, mengutip pernyataan pejabat di SKK Migas disebutkan terjadi overlapping di blok North Arafura dengan wilayah kerja pertambangan milik PT Freeport Indonesia.
Di blok North Arafura ini ada kendala karena best structure– nya area nya masuk wilayah kerja pertambangan emas PT Freeport Indonesia. Jadi sedang dicari potensi lain.
“Ini struktur nya masuk di area Freeport. Enggak diijinin masuk oleh Freeport. Jadi musti cari struktur lain. Kemudian,North Arafura sedang proses tambahan waktu eksplorasi. Kalau penggantian waktu eksplorasi nya udah dikasih oleh SKK Migas,” kata Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti kepada ruangenergi.com, beberapa waktu lalu di Jakarta.