Jakarta, ruangenergi.com- Meskipun sudah berlangsung lebih dari satu pekan, ada yang menarik disampaikan Inpex Masela Ltd ketika acara Kick-Off of the Project Management Team (PMT) for the Abadi LNG Project in the Masela Block.
Dalam acara itu, VP Corporate Services Inpex Masela Ltd Henry Banjarnahor mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaan survei dan studi FEED (front engineering end design).
Saat ini Inpex sedang tender untuk CCS (carbon capture storage) study dan ofsshore G&G (Geological and Geophysical) dan survey dan onshore G&G. Termasuk survey untuk offshore sudah diaward kemarin kontraknya.
“Kita (Inpex) sudah kick off meeting dengan kontraktor dihadiri oleh tim SKK Migas harapan kami akhir januari nanti survei sudah dijalankan dan beberapa waktu kemudian kita akan maju dengan offshore survey,”kata Henry saat presentasi dalam kegiatan Kick-Off of the Project Management Team (PMT) for the Abadi LNG Project in the Masela Block,beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Henry juga menjelaskan, untu FEED saat ini Inpex sedang PQ Commencement sudah dimulai sedang dilakukan.
“Apa yang akan kita lakukan di 2024 kita akan continue dengan land acquisition untuk non forestry area kita juga akan masuk ke persetujuan amdal di 2024 nanti dan juga pelaksanaan survey feed onshore dan offshore dan feed tender dan commencement harapannnya di pertengahan 2024 feed kita sudah berlangsung sekitar 13 bulan tentu kita akan lanjutan dengan kegiatan kegiatan komersial di 2025 kita akan lanjutkan di kegiatan forestry area unttuk 2025 kita masuk ke forestry area untuk fasilitas kilang gas alam kita sekitar 770 ha,”cetus Henry.
Henry bercerita, Inpex terus rapat (meeting) dengan potential buyer baik di dalam negeri dan luar negeri pembeli LNG Masela nantinya.
“Beberapa mou (memorandum of meeting) potensial market dalam negeri sudah ditandatangani dan juga LoI (letter of intent) dengan buyer buyer luar negeri,”ucap Henry lagi.
Untuk akselerasi proyek, lanjut Henry, Inpex perlu early infrastructure work, clearing akses jalan site pemagaran dan kemudian enjinering lainnya perlu didorong supaya target dapat tercapai dan kelanjutan komersial bisa tercapai untuk kelanjutan proyek ini.
“FID di 2026 dan pelaksanaan EPCI dan persiapan pengeboran sumur pengembangan 11 tadi yang telah dibicarakan di awal di 2029 semua kegiatan kegiatan tersebut kita tahu waktunya sangat ketat tapi kami yakin dengan dukungan yang kuat dengan SKK Migas dan partner kami kita harapkan akan onstream di 2029 nanti. Harapan kita loading first lng cargo kita di 2030,” pungkasnya.