Ini Ya Pemaparan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto di Komisi XII DPR Mengenai Hulu Migas dan TKDN

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memaparkan laporan progres eksplorasi, investasi, dan kontribusi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di hadapan Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 23 September 2025. Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini dihadiri oleh Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto.

Dalam presentasinya, SKK Migas melaporkan total realisasi investasi hulu migas per Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar, yang setara dengan Rp 152,96 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut laporan, total investasi tahun 2025 diproyeksikan mencapai US$ 16,5-16,9 miliar atau sekitar Rp 269,07 triliun

Realisasi investasi di sektor eksplorasi juga mengalami peningkatan. Hingga Agustus 2025, investasi eksplorasi mencapai US$ 0,49 miliar dari target rencana sebesar US$ 1,5 miliar. Angka ini naik 15% dari realisasi investasi eksplorasi pada tahun 2024.

Capaian Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru

SKK Migas mencatat adanya peningkatan sumber daya minyak dan gas sebesar 919,35 juta barel setara minyak (MMBOE) hingga Agustus 2025. Total ada 20 struktur yang telah diloloskan untuk PoD.

Selain itu, terdapat 4 struktur yang diserahkan untuk POPĀ  dengan total cadangan 2C sebesar 63 MMBO dan 19,8 BCFG, dengan estimasi kontribusi 800 barel minyak per hari (BOPD)

Beberapa penemuan penting dari sumur eksplorasi yang dibor pada tahun 2025 antara lain:

  • Dayung-5B (Minyak & Gas) oleh Medco E&P Grissik.
  • NW Wilela-1 (Minyak & Gas) oleh Pertamina EP
  • SKBD-001 (Minyak & Gas) oleh Pertamina EP.
  • CEN-2 Deep (Minyak) oleh EMP
  • West Kalabau (Minyak & Gas) oleh Medco E&P Rimau.

Dari 17 sumur eksplorasi yang dibor, 5 di antaranya berhasil menemukan cadangan baru, 7 kering, dan 5 sumur masih dalam proses. Rasio keberhasilan eksplorasi mencapai 42%, dengan total sumber daya sekitar 21 MMBOE

Kontribusi TKDN dan Dampak Ekonomi

SKK Migas juga memaparkan kontribusi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di industri hulu migas. Nilai kontrak barang dan jasa pada tahun 2025 mencapai US$ 5,066 juta, dengan komitmen TKDN sebesar 57,17%. Angka ini hampir memenuhi target TKDN SKK Migas sebesar 57%

Industri hulu migas juga memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor lain di Indonesia.

  • Komoditas Utama & Penunjang Migas: senilai Rp 555,78 triliun dengan TKDN 55%.
  • Tenaga Kerja: senilai Rp 33,95 triliun dengan TKDN 88%
  • Transportasi: senilai Rp 44,79 triliun dengan TKDN 77%.
  • Katering/Jasa Boga: senilai Rp 14,74 triliun dengan TKDN 84%
  • Kesehatan/Medis: senilai Rp 1,05 triliun dengan TKDN 79%
  • Asuransi: senilai Rp 192,74 miliar dengan TKDN 59%.

Selain itu, laporan juga menyoroti peran usaha menengah dan kecil yang berkontribusi sebesar 8,12% atau senilai Rp 35,41 triliun dari total industri, dengan TKDN sebesar 52%.