Alasan permintaan impor LNG itu dikarenakan perkiraan volume LNG yang kurang dari domestik. Informasi yang diterima ruangenergi.com, permintaan impor LNG sebanyak 20 kargo, dibantah.
“Untuk 2025, kita persiapan meminta impor karena perkiraan volume LNG yang kurang dari domestik.Kalau mintanya sebanyak 20 kargo impor nggak juga,” kata Arief kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Terpisah, dalam paparan tertulis di Indo Pacific LNG Summit Bali 2024 yang diterima ruangenergi.com, PGN menyampaikan lapangan gas yang ada khususnya di Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah sedang menurun. PGN siap menjadi Gas Agregator sehingga dapat menyerap hasil gas alam dari hulu.
Beberapa pembangunan di bidang infrastruktur seperti Pipa Cirebon – Semarang atau Pipa Dumai – Sei Mangke serta WNTS – Pemping Pipeline siap diintegrasikan dengan PGN fasilitas untuk memenuhi permintaan pelanggan
Pembangunan infrastruktur LNG untuk skala besar unit regasifikasi atau regasifikasi berbasis lahan
unit ke unit LNG kecil dan mikro Berdasarkan pasokan dan permintaan saat ini celahnya, PGN perlu pengadaan LNG setidaknya 22 – 30 kargo per tahun.
Sementara itu, Kementerian ESDM memastikan kebutuhan gas domestik akan dapat tambahan di tahun 2027 dari pengembangan Hub LNG yang ada di IDD Project yang sedang dikerjakan oleh ENI Indonesia.
“Mbok ya sabar dulu jangan impor LNG dulu. Kita akan melimpah LNG kalau IDD Project sudah jalan (onstream) di tahun 2027,” ungkap salah satu pejabat di lingkup kementerian bercerita kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Dalam catatan ruangenergi.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan tengah memproses bersama kontraktor kontrak kerjasama ENI Indonesia untuk membentuk Southern Hub dan Northern Hub di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), di Offshore Kalimantan Timur.
Development of North and Southern Hub ini akan menetapkan biaya yang dibutuhkan pasca skenario pengembangan yang optimal didapat, dimana pembiayaan dibebankan ke ENI dan partnernya.
“IDD itu terdiri beberapa lapangan di beberapa WK…untuk POD Gendalo Gandang saat ini sedang proses masuk ke Jangkrik FPU (southern hub), POD Gehem nanti di integrasi bareng POD Geng North masuk ke fasilitas baru (northern hub).Besaran biaya lagi dihitung setelah skenario pengembangan yang optimal didapat.. yan biayai kkks nya Eni dan partner,” kata Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (30/01/2024), di Jakarta.